Lihat ke Halaman Asli

Latifah Maurinta

TERVERIFIKASI

Penulis Novel

[Papa dan Ayah] Perabotan Menangis

Diperbarui: 14 November 2019   06:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pixabay.com

Opus 3

Perabotan Menangis

-Fragmen Silvi

Pelajaran apa yang paling dibenci? Kalau kalian tanya aku, jawabannya Matematika. Memang tak sulit bagiku meraih angka sembilan di pelajaran ini. Namun, tetap saja aku tak menyukainya.

Celakanya, Matematika dijadwalkan paling siang. Siksaan dobel bagi kami, murid sekelas. Ruangan berAC, perut kekenyangan sehabis makan siang, ditambah lagi suara Bruder Marius yang mirip dengung penyedot debu, membuat kami terkantuk-kantuk. Aku membenamkan kepala di lengan. Aku berkhayal andai saja pelajaran ini diajarkan Frater Gabriel.

Ah, mana mungkin? Frater yang lagi TOP (Tahun Orientasi Pastoral) itu, kan, hanya mengajar pelajaran agama dan pelajaran musik. Belum tentu juga Frater Gabriel pintar ilmu hitung.

"Silvi..."

Rasanya aku mendengar suara. Ah, bodo amat. Kulanjutkan tidur siangku.

"Silvi!"

Suara apa itu? Apa ada yang sedang menggerakkan vacum cleaner di samping mejaku?

"Silvi Gabriella Tendean!"

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline