Lihat ke Halaman Asli

Lamser R. H. Aritonang

Melayani, Melatih dan Memberdayakan supaya Hidup Berkelimpahan dan Berbagi

5 Hal yang Harus Baru di Tahun 2017

Diperbarui: 18 Januari 2017   17:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Tahun 2016 sudah 18 hari berlalu. Pasti ada kegembiraan dan juga kesedihan yang dialami. Namun itu semua sudah lewat, tidak bisa diulang kembali. Bila ada yang kurang mengenakkan, segera tinggalkan dan lupakan. Kalau ada kenangan indah biarlah itu  memperkuat tekad untuk meraih yang lebih baik. Mari kita jelang masa depan yang penuh harapan dengan penuh semangat dan optimisme.

Tahun 2017 ini haruslah menjadi tahun yang bersejarah, karena banyak hal kita rencanakan terjadi di dalam hidup pribadi kita. Untuk itu ada 5 hal utama yang perlu mendapat perhatian spesial yaitu:

1. Menaikkan standar

Pembicara kenamaan Tony Robbins sangat menekankan perlunya menaikkan standar. Ini untuk memutus taraf hidup yang biasa-biasa saja dan penuh ketidakpuasan. Menaikkan standar merupakan keputusan yang dilakukan secara sangat sadar. Selanjutnya diubah dan dimasukkan ke dalam otak bawah sadar secara sistematis. Menaikkan standar bukan sekedar slogan tetap menjadi komitmen yang dilaksanakan penuh percaya diri dari sehari ke sehari berikutnya.

2. Mengaktifkan mindset/keyakinan yang menguatkan

Kebanyakan orang mengalami kegagalan karena dirinya terperangkap dalam jebakan pikiran tertentu. Perasaan kurang mampu, perasaan tidak layak dan perasaan tidak mungkin seringkali mendominasi. Demikian juga, sikap menyalahkan orang lain, perusahaan, sistem dan keadan politik pemerintahan. Sebaliknya yang perlu ditanamkan adalah keyakinan saya bisa, saya berhak untuk sukses (Andrie Wongso) dan saya bertanggung jawab. Selain itu sangat pantas diucapkan pernyataan positif bahwa orang lain dan keadaan akan membaik bahkan berbalik membantu kesuksesan

3. Mencari  dan menemukan mentor/guru

Dalam era kemajuan terkini, hampir dalam semua aspek kehidupan ada saja orang yang sukses. Mereka yang sudah berpengalaman dan teruji layak dijadikan mentor atau guru. Bisa secara langsung melalui tatap muka atau melalui buku, cd/dvd atau youtube. Tinggal tergantung dalam bidang usaha/karir apa yang mau kita perdalam. Contohnya, bidang training dan public speaking bisa belajar pada Ongky Hojanto, bidang internet marketing boleh belajar pada Sukarto atau Andry Salim, bidang property dapat belajar kepada Joe Hartanto, dsb.

4. Mengubah cara kerja

Tung Desem Waringin mempopulerkan definisi gila yaitu melakukan hal yang sama secara berulang-ulang tapi mengharapkan hasil yang berbeda. Kondisi karir/usaha yang sekarang merupakan hasil/akibat dari cara kerja kita terdahulu. Kalau kita mau menaikkan standar, tentunya cara kerja kita harus diubah juga. Sikap menunda dan menunggu berubah menjadi proaktif, sikap malas dan penakut berubah menjadi rajin dan penuh rasa ingin tahu. Cara kerja ini akan sangat dipengaruhi juga cara kerja mentor/guru yang kita pilih nantinya.

5. Menemukan partner & komunitas

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline