Lihat ke Halaman Asli

Lailatul Syadiyah

Content Writer. Tertarik pada dunia religi, marketing manajemen, bussines, productivity, motivation, story telling, dan all about learning English.

Kondisi Jazirah Arab Sebelum Nabi Diangkat Rosul (Kajian bersama Weemar Aditya)

Diperbarui: 25 Juni 2021   15:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Nabi Muhammad tumbuh di tengah-tengah kaum Jahilliyah jazirah Arab. Beliau melihat keadaan kaumnya sungguh miris sekali.  Semakin carut marut kehidupan social penduduk Jazirah Arab, seperti penindasan terhadap kaum perempuan, bahkan ketika bayi yang baru lahir adalah perempuan, maka dengan mudah dia dibunuh, karena bayi perempuan merupakan aib. Anak laki-laki menikahi ibunya sendiri, sangat banyak. Laki-laki memiliki dua puluh istri, suami legal menjual istri, membayar hutang pakai istri dan banyak hal mengerikan lainnya di Jazirah Arab saat itu.

Saking stressnya Nabi memikirkan kaumnya yang berantakan, beliau naik ke atas Gunung Jabal Nur. Gunung itu sangat tinggi. Ustadz Weemar menceritakan ketika beliau ke Mekkah beberapa waktu lalu, kalau naik dari area perkotaan sampai kaki gunungnya saja bisa ditempuh dengan mobil hingga 4 jam. Kemudian naik ke puncaknya sekitar 1 jam itupun sudah ada bantuan tangga. Lantas bisa dibayangkan ketika zaman Rasulullah dulu.

Sang istri, Khadijah dengan setia mengantar makanan ke Jabalnur untuk menyuplai bekal selama  berminggu-minggu. Bisa dibayangkan betapa setianya Khadijah yang dengan sukarela mengantar makanan ke Jabalnur yang begitu tingginya.

Dari sinilah Rasulullah mendapat wahyu pertama yaitu QS Al Alaq ayat 1-5, yakni tentang Iqro' (Bacalah). Dalam wahyu pertama ini, bukan hanya perintah membaca, tetapi juga mendalami dan memahami apa yang ada dalam Al quran dengan tujuan untuk menjadi petunjuk segala konsep kehidupan.

Setelah mendapatkan wahyu pertama tersebut Rasulullah turun dari bukitdengan berlari, seketika itu Jibril menunjukkan wujud aslinya di angkasa yaitu seorang lelaki dengan 600 sayap jika tangannya ditelangkupkan maka bumi ini ada dalam genggamannya.

Ketika sampai rumah bertemu Khadijah sebagian keresahannya jadi hilang karena melihat muka Khadijah. Rasulullah berkata kepada Khadijah "Zamiluuni. Selimuti aku." Kemudian turun ayat selanjutnya yakni penggalan dari QS Al Mudatsir, yang berbunyi:

1. Wahai orang yang berkemul (berselimut)!

2. Bangunlah, lalu berilah peringatan!

3. dan agungkanlah Tuhanmu,

4. dan bersihkanlah pakaianmu,

Ayat selanjutnya yang turun adalah penggalan surat Al Mudatsir ini yang mengutus beliau untuk bangkit dan menyebarkan ajaran Islam. Nabi Muhammad berkata kepada Khadijah "Sudah tidak ada lagi waktu istirahat karena setelah ini aku akan menyebarkan perintah Allah pada semua orang."

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline