Lihat ke Halaman Asli

Setiap Pertemuan Pasti Ada Perpisahan

Diperbarui: 1 Desember 2021   18:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Love. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Prostooleh

 "Ayo...ayo!Maju terus !"teriak cici teman terbaik ku."Ayo!salip dia!"aku pun tak mau kalah darinya.

Yang kami berdua perebutkan adalah posisi terdepan dalam permainan tinkerbell.lebih tepat ny permainan adu daun di tepi sungai.kami berdua menyebut nya tinkerbel.

Deras arus sungai yang mengiringi hembusan angin.Mengalun lembut menerpa wajah.menyela-nyela pepohonan yang rimbun dan lebat.

Seperti biasa aku dan satu-satunya sahabatku ,cici,berteduh di bawah pepohonan yang rimbun dan lebat setelah bermain permainan di bawah pepohonan dipinggiran sungai sambil menikmati indahnya ciptaan tuhan.Oh,Begitulah tak ada hal yg lebih menakjubkan selain melihat indahnya ciptaan tuhan.

"Tak terasa ya,kita berdua sudah menyelesaikan SMA."cici telah memecahkan keheningan yang aku rasakan pada saat ini .Ku pandangi cici dengan mata yang terharu entah kenapa.:

"Hmm,ya...ya...ya.. terasa begitu cepat ,kawan."

Aku dan cici adalah sahabat dari kecil .Di mana ada cici di situlah ada aku.cici adalah orang yang selalu menasehatiku dan mengomeliku dalam setiap hal yang aku lakukan itu salah.

 "Kemana kau akan melanjutkan kehidupan mu setelah SMA,ini kawan!"kali ini aku yang bertanya kepada cici.

Mungkin aku akan bekerja di desa sebelah untuk membantu ayah ku dalam memenuhi kebutuhan hidup ku dan juga ayah ku.

"Kalau kau?"

"Kata ibu ku aku akan pergi ke kota untuk melanjutkan pendidikan ku di sana .Paman dafit yang akan menanggung semua biayaku di sana

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline