Lihat ke Halaman Asli

Komunitas Lagi Nulis

Komunitas menulis

Aryo

Diperbarui: 23 Juni 2022   19:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar oleh Shlomaster dari Pixabay

Oleh : Irfan Amrullah Prasetyo

"Ibu, ayah udah bahagia di surga, kan?" tanya Aryo di suatu malam.

Anak usia 10 tahun itu dipaksa menjadi dewasa sedini mungkin oleh takdir. Menjalani masa kanak-kanak tanpa sosok yang kuat dan tegar seperti ayah. Masa itu adalah masa-masa paling sulit bagi dua orang ibu dan anak itu.

"Kamu tahu darimana kalau ayah bahagia?" sang ibu mencoba menahan tangis sebisa mungkin. Ah, andai ia tahu bahwa suaminya punya kanker, pastilah ia takkan mengizinkan suaminya itu untuk lembur bahkan di hari libur.

"Kan Aryo nurut sama ibu. Kata pak ustadz kalau nurut sama ibu, Aryo jadi anak saleh. Kalau Aryo jadi anak saleh, ayah juga dapat pahala. Kalau ayah dapat pahala, ayah bahagia di surga. Iya kan, bu?" jawab Aryo polos.

"Selagi Aryo terus mendoakan ayah, insyaallah ayah bakal terus bahagia, Nak. Kalau Aryo pintar di sekolah, Ayah juga bakal bahagia," ucap sang ibu, setetes dua tetes air matanya mulai jatuh.

Kedua ibu dan anak itu berpelukan hangat. "Aryo sayang sama ibu," bisik Aryo.

***

Pagi pun datang. Hari ini langit kota cerah sekali. Biru, tanpa ada sedikit pun awan yang mengganggu. Ada sih, tapi tipis-tipis.

Seperti biasa, Aryo berangkat ke sekolah. Sekarang, ia kelas 5 SD. Ia berpamitan dengan ibu dan menyalami tangannya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline