Lihat ke Halaman Asli

Valentine, Maaf Aku Tak Mengenali

Diperbarui: 25 Juni 2015   19:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Hari valentine yang jatuh pada tanggal 14 februari tinggal beberapa hari lagi, persiapan perhelatan tahunan itu telah nampak dimana-mana terutama di tempat-tempat perbelanjaan. Simbol-simbol yang mereferensikan kasih sayang terpajang setiap tempat yang menambah ruangan penuh warna. Valentine day sekarng-sekarang ini sudah bukannya lagi milik orang barat--tempat asalnya budaya tersebut lahir. Di era tahun 2000’an lah nampaknya budaya itu mulai ramai dirayakan oleh orang kita terutama anak-anak remaja. Valentine day atau hari kasih sayang nampaknya diterjemahkan secara sederhana oleh remaja-remaja yang notabene berada dalam fase pencarian jati dirinya. Kasih sayang yang mereka ekspresikan terhadap teman dekatnya (lawan jenis) dengan cara yang salah seakan-akan mempunyai pembenaran dengan berlindung dibalik valentine day.

Beberapa hari yang lalu pejabat-pejabat MUI didaerah mewanti-wanti kita dengan mengeluarkan fatwa haram tentang peringatan valentine day. Banyak komentar masyarakat yang memahami dan mendukung fatwa tersebut tapi tidak sedikit juga yang berkomentar miring bahkan apatis dengan fatwa itu. Sebagai umat muslim saya sangat setuju dengan apa yang difatwakan oleh MUI karena sudah jelas dikatakan bahwa sejarah lahirnya valentine berasal dari budaya non-Islam.

Akankah fatwa ini mampu merubah paradigama remaja kita(muslim) untuk tidak lagi mengkultuskan Valentie day sebagai hari pembuktian kasih-sayang kepada teman dekat (lawan jenis)dengan membabi buta tanpa mengindahkan norma agama yang mereka anutnya. Disinilah peranan orang tua serta pemangku agama untuk berperan aktif memberikan pemahaman mengenai Valentine day. Mungkin benar kasih sayang itu harus diciptakan dalam kehidupan sehari-hari tapi tidak dalam konteks Valentine day karena kasih dan sayang itu tindak mengenal waktu dan kesempatan.Ada beberapa hadits nabi yang berisikan cinta dan kasih saying diantaranya:

Cinta yang memberikan cahaya
“Sesungguhnya diantara hamba-hamba Allah itu ada beberapa orang yang bukan nabi dan syuhada menginginkan keadaan seperti mereka, karena kedudukannya disisi Allah. Sahabat bertanya :
“Ya Rasulullah, tolong kami beritahu siapa mereka ? Rasulullah SAW. Menjawab : Mereka adalah satu kaum yang cinta mencintai dengan ruh Allah tanpa ada hubungan sanak saudara, kerabat diantara mereka serta tidak ada hubungan harta benda yang ada pada mereka. Maka, demi Allah wajah-wajah mereka sungguh bercahaya, sedang mereka tidak takut apa-apa dikala orang lain takut, dan mereka tidak berduka cita dikala orang lain berduka cita” (H.R. Abu Daud)
.
Cinta yang menggugurkan dosa
“Sesungguhnya seorang muslim apabila bertemu saudaranya yang muslim, lalu ia memegang tangannya (berjabat tangan) gugurlah dosa keduanya sebagaimana gugurnya daun dan pohon kering jika ditiup angin kencang. Sungguh diampuni dosa mereka berdua, meski sebanyak buih dilaut” (H.R. Tabrani)
.
Cinta yang memberikan keteduhan
“Sesungguhnya Allah SWT pada hari kiamat berfirman : “Dimanakah orang yang cinta mencintai karena keagungan-Ku? Pada hari ini Aku akan menaungi dengan menunggu-Ku dihari yang tiada naungan melainkan naungan-Ku” (H.R. Muslim)
.
Cinta yang berbalas cinta
“Allah swt berfirman, “pasti akan mendapat cinta-Ku orang-orang yang cinta mencintai karena Aku, saling kunjung mengunjungi karena Aku dan saling memberi karena Aku” (Hadits Qudsi)
.

Karena cinta, dicintai-Nya
“Bahwa seseorang mengunjungi saudaranya di desa lain, lalu Allah mengutus malaikat untuk membuntutinya. Tatkala malaikat menemaninya malaikat berkata,
“Kau mau kemana ?”
Ia menjawab, “Aku ingin mengujungi saudaraku di desa ini”
Malaikat terus bertanya, “Apakah kamu akan memberikan sesuatu pada saudaramu ?”
Ia menjawab, “Tidak ada, melainkan hanya aku mencintainya karena Allah SWT”
Malaikat berkata, “Sesungguhnya aku diutus Allah kepadamu, bahwa Allah mencintaimu sebagaimana kamu mencintai orang tersebut karena-Nya” (H.R. Muslim)
Tiga cinta yang manis
Tiga perkara, yang barang siapa memilikinya, ia dapat merasakan manisnya iman, yaitu cinta kepada Allah dan Rasul melebihi cintanya kepada selain keduanya, cinta kepada seseorang karena Allah dan membenci kekafiran sebagaimana ia tidak mau dicampakan ke dalam api neraka” (H.R. Bukhari-Muslim).

Kasih sayang yang hakiki adalah kasih sayangnya Allah swt kepada mahluknya. Tiada yang bisa menandingi ketulusan rasa kasih dan sayang yang telah diberikan-Nya tetapi kamilah yang tidak pernah bersyukur.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline