Lihat ke Halaman Asli

Kusworo

Penjelajah Bumi Allah Azza wa Jalla Yang Maha Luas Dan Indah

Antara Aswan dan Abu Simbel

Diperbarui: 31 Agustus 2021   05:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Abu Simbel, Sebuah Situs Warisan Dunia UNESCO  (Dokumen Pribadi)

Pagi baru saja menampakkan diri.  Sinarnya masih tidak terlalu hangat sangat, namun tetap memberikan kehangatan.  Sehangatnya telur angsa yang keluar sebelum waktunya.   

Sebuah bus berkapasitas 42 Seat terparkir di pinggir jalan diantara empat kereta kuda yang mengapitnya.  Menanti penumpangnya keluar dari kapal pesiar di sungai Nil, Aswan,  Mesir.   Dua orang berperawakan sedang berparas khas Mesir, memandang diantara deretan kapal pesiar.  Menanti penumpang keluar.

Jarak diantaranya dibatasi oleh lima puluh anak tangga menurun ditambah jalan mendatar sejauh tiga puluh meter serta jembatan kecil menuju Kapal sejauh seratus langkah.  Dimana beberapa Kapal Pesir sungai Nil berjajar rapih di sisi dermaga.

Sebuah kerja sama antara pengelola Kapal Pesiar Sungai Nil yang sudah terbina untuk memanfaatkan dermaga yang ada.  Kapal mereka berjajar rapih.   Saling bertemu antara pintu Lobby dan membukanya untuk memberi akses jalan bagi penumpangnya hingga ke luar kapal, di posisi manapun kapalnya berada.

Kapal pesiar yang tidak terlalu besar. Berkapasitas maksimal 200 orang, beberapa mungkin kurang atau lebih.  Sangat pas untuk mengarungi sungai Nil.  Dirancang dengan design modern bertenaga mesin.  Memiliki beberapa type kamar; restaurant; ruang show untuk hiburan; kolam renang toko souvenir;  dan beberapa fasilitas lain sebagai penunjang.

Ada juga yang berupa kabal tradisionil dengan kombinasi mesin kecil dan layar, yang disebut "Dahabiya".     Dehabiya modern dengan fasilitas hingga sepuluh cabin dengan kamar mandi pribadi, out door restaurant, lounge dan Kicthen Staff banyak diminati wisatawan asing dan orang kaya Mesir.

Kapal Pesiar Sungai Nil dirancang khusus untuk menikmati indahnya pemandangan dan peradapan Mesir Kuno (Dokumen Pribadi)

Kapal Pesiar Sungai Nil di Dermaga  (Dokumen Pribadi)

Kapal Pesiar Sungai Nil  memang dirancang khusus.   Khusus bagi mereka yang ingin menikmati indahnya Bumi yang dulu dikuasai Para Firaun,  dialiran sungai terpanjang di dunia.   Sungai yang mengalir lebih dari 6.695 km yang membentang antara danau Victoria di Afrika Utara hingga laut Mediterania dan melalui empat Negara, yang seakan "jiwa" nya ada di Mesir.

Tanah di sekitarnya sangat subur akibat pasang surut Sungai Nil selama ribuan tahun.  Yang karenanya dibangun peradapan Mesir. Peradapan Mesir Kuno yang bisa kita saksikan hingga sekarang di sepanjang perjalanan, dari Aswan hingga Luxor di Mesir Selatan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline