Lihat ke Halaman Asli

Marganya Apa Dek? Margahayu

Diperbarui: 25 Juni 2015   01:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humor. Sumber ilustrasi: PEXELS/Gratisography

Aku berasal dari suku Sunda, sedangkan istri asli dari Batak Mandailing, seorang boru nasution. Kami tinggal di sebuah desa yang sejuk di kaki gunung di pinggiran kota Bandung. Di desaku ini termasuk desa yang banyak pula pendatang Batak-nya.

Mereka ada yang berprofesi sebagai guru, sopir, polisi, pedagang, inang-inang pelaku ‘bank keliling’, atau bahkan juga preman. Menariknya batak-batak di kampungku ini tidak mendirikan gereja Batak, kebaktian mereka justru dilakukan di gereja pasundan.

SD RSBI tempat anak perempuanku sekolah, juga banyak diminati orang-orang Batak di kampungku. Kalo sekali-kali aku jemput ke sekolah, seringkali terdengar orang tua lain yang jemput ngobrol dengan logat Batak yang tak kumengerti.

Di kesempatan lain, suatu saat anakku pernah juga ditanya sama gurunya yang juga orang Batak terkait trah bataknya. “Marganya apa adek cantik?”

“Margahayu Pak”, anakku menjawab dengan polos.

Anakku memang belum ngerti urusan marga, yang ia tahu opungnya tinggal di Margahayu Metro.

Wah…kamu itu nak…untung gak bilang ...margasatwa...

***




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline