Lihat ke Halaman Asli

Cinta dan Benci Jokowi

Diperbarui: 17 Juni 2015   19:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Benci Jokowi atau yang cinta Jokowi, kedua2nya pandangan subjektif. Bisa jadi faktanya sama, tetapi akan ditafsirkan secara berbeda. Tergantung sudut pandang tadi. Kabar baiknya, pandangan subjektif tidak ada urusan dgn benar dan salah. Apalagi surga dan neraka.

Jika sudah suka, bisa jadi semuanya benar, jika sudah benci bisa jadi semuanya jadi salah. Ya..begitulah faktanya. Lha...memang salah satu tanda cinta adalah memaafkan....yang cinta Jokowi ia akan memaafkan kesalahan kecil2nya. Seperti Anda ketika mencintai tokoh agama Anda. Semua tentang tokoh agama Anda adalah benar.

Milyaran orang mengecam perilaku tokoh agama Anda yang menikahi anak di bawah umur, ah...menurut saya ia baik2 sj. Bagi sy, ia adalah teladan sepanjang zaman. Apa masalahnya dengan menikahi anak kecil, toh itu dilakukan di masa lalu. Nah, semuanya menjadi benar, bukan?

Begitulah memang cinta. Salah satu tanda cinta adalah memaafkan. Jadi, bukan masalah tokoh politik vs tokoh agama, tetapi masalah cinta dan benci. Salah satu tanda cinta adalah memaafkan, salah satu tanda benci adalah menghinakan, kalo perlu sampai sehina-hinanya.
***




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline