Lihat ke Halaman Asli

Kholifatus Syafiqah

Jurnalis IKOM UMSIDA

Sesuai Ekspetasi! Karnaval Desa Balerejo 2023 Menjadi Penutup Manis Agustusan

Diperbarui: 29 September 2023   16:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tim Prodes Balerejo (23/9/23)

Masih dalam rangka merayakan hari kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 78, pemerintah Desa Balerejo Kecamatan Wlingi Kabupaten Blitar sukses menggelar acara karnaval dengan membawa 20 tim dari tiap RW dan lembaga pendidikan yang ada di Desa Balerejo pada Sabtu (23/09/2023).

Kepala desa se-kecamatan Wlingi, kapolsek Wlingi, Plt. Camat Wlingi dan Sekcam Wlingi, Koramil Wlingi, Kadis Perindag Blitar, dan Puskesmas Wlingi turut menghadiri karnaval tahun ini.

Karnaval tahun ini diadakan mulai dari jam 14.00 hingga jam 02.00 dini hari dengan rute awal dibuka oleh SDN Balerejo 01 dan diakhiri oleh warga RW 06 dengan membawa sound system Brewog Audio yang paling ditunggu-tunggu oleh penonton. Warga dan penonton karnaval Desa Balerejo sangat antusias dalam menyemarakkan gelaran karnaval ini. Antusiasme warga Balerejo dapat dilihat tidak hanya menjadi peserta karnaval namun juga menjadi pedagang UMKM yang berkumpul di sepanjang jalan rute karnaval.

Kepala Desa Balerejo, Setiyoko mengatakan "dengan adanya karnaval, perputaran ekonominya akan semakin kencang di sekitaran sini. Warga lokal dan pedagang yang pendatang juga mendapatkan laba yang lumayan, jadi sangat diuntungkanlah Balerejo dengan acara tersebut".

Meskipun kegiatan karnaval sempat terhenti selama masa pandemi, acara yang disiapkan selama 3 bulan dan memiliki koordinator tiap RW serta lembaga pendidikan berhasil mendatangkan puluhan ribu penonton. Tak hanya masyarakat kecamatan Wlingi, kegiatan karnaval kemarin sukses menarik perhatian warga Kediri, Malang, Tulungagung, Sidoarjo, dan Nganjuk.

Desa Balerejo dikenal sebagai desa yang memiliki kemajemukan agama yang dapat hidup berdampingan, sehingga bentuk apresiasi yang ditunjukkan oleh warga Desa Balerejo yaitu berupa penampilan moderasi lima dari enam agama (Islam, Hindu, Buddha, Katholik, Kristen), kebudayaan tradisional dan kontemporer yang dibalut dengan pakaian adat Indonesia serta tak lupa dengan getaran sound herog yang berhasil menggemakan jalanan desa Balerejo.

Meskipun acara berlangsung begitu meriah, perihal keamanan parkiran juga tidak menjadi keresahan bagi penonton,"hingga saat ini tidak ada informasi kehilangan sama sekali, berarti kan tidak ada permasalahan", tutur Setiyoko.

"Harapannya, semoga Desa Balerejo dapat menyelenggarakan karnaval sound system di tahun-tahun berikutnya" lanjutnya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline