Lihat ke Halaman Asli

BPJS Birokrasimu Mbulet.....

Diperbarui: 8 Maret 2016   21:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sudah lama saya ingin mengurus kepesertaan BPJS untuk anak saya yang tidak tercover oleh kantor karena yang ditanggung hanya sampai anak ke3 dan dengan terpaksa saya harus mandiri. 

Sepulang dari antar suami chek-up di rumah sakit, saya niat untuk sekalian urus BPJS tsb. Ternyata oh ternyata antrian sudah mengular krn memang sudah siang sampai di tempat. Saya tanya tukang parkir "apakah setiap hari seperti ini?". Si tukang parkir jawab "sudah 2 tahun ga abis-abis antriannya, kalau mau dari jam 6 sudah datang". Tepok jidat dan garuk-garuk bokong sajalah saya, dan akhirnya putar balik "pulang".

Yang saya pikirkan, beginilah wajah birokrasi negara kita. mengapa sistem masih mbulet aja. Kalau mau dibuat online kenapa tidak maksimal. Spt yang saya alami, hanya untuk menambah kepesertaan satu orang harus datang abis azan subuh....weleh-weleh-weleh. Kecuali, bagi masyarakat yang tidak memiliki akses internet, monggo dateng ke kantor BPJS. Paling tidak mengurangi antrian dan memudahkan masyarakat lain. Akibatnya, timbul lapangan kerja baru bagi para calo. Kalau bisa dipermudah kenapa dipersulit...slogan untuk para birokrat negara.

Di negara ini banyak orang-orang hebat di sistem komputer...kenapa ga buat sistem yg efisien dan efektif. Yang jadi pertanyaan "mereka yang dihambat idenya oleh atasan atau atasan yang bloon". Itu baru permasalahan di kantor BPJS, belum lagi sampai di rumah sakit yang harus bersakit-sakit antri di pelayanan BPJS. Saya alami waktu antri di sebuah rumah sakit di jakarta, antrian sudah ratusan tapi pegawai hadir seenaknya alias tak ontime. Belum lagi setiap tindakan yg dilakukan harus lapor ke BPJS di RS tersebut dan harus ikhlas antri lagi. Bayangkan jika tindakan yang harus dilakukan adalah ambil darah di lab, rontgen dll, harus berapa kali lapor dan bolak-balik ke rumah sakit. 

Menggunakan BPJS memang diperlukan kesabaran dan keiklhasan tingkat dewa, kekuatan fisik yang mumpuni. Karena memasuki gerbang BPJS bersiap-siaplah untuk menahan amarah, emosi, kesal, lelah, letih, lesu. Namun, dari semua yg harus dilalui karena mungkin sistemmnya sudah seperti itu, semoga semua kesabaran akan berakhir indah buat si sakit dan keluarga. Semoga para pembuat aturan negara ini semakin pintar untuk merampingkan sisdur hingga si sakit tidak semakin stres. 

#edisi mangkel#

 

 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline