Lihat ke Halaman Asli

Krisna Aditya

Mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Kamera Hitam Putih sampai Menjadi Sumber Penghasilan

Diperbarui: 4 September 2021   20:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: marketeers.com

Di era digital seperti saat ini, masyarakat semakin dimanjakan oleh teknologi untuk semakin mengembangkan kemampuannya. Teknologi yang ada membuat manusia semakin mengasah kemampuan untuk terus berkarya dengan kreatifitas yang dimiliki. 

Salah satunya adalah bagaimana kita mengabadikan sebuah momen berharga yang tidak mungkin terulang lagi dengan kamera yang kita miliki. Bagi saya, kamera adalah sebuah benda yang berharga karena selain menyimpan memori dalam bentuk foto, kita dapat mengabadikannya dalam bentuk video, tak terkecuali menjadi sebuah karya film.

Perkembangan kamera dari zaman ke zaman pun patut diapresiasi, karena yang awalnya dari sekedar menggunakan rol film yang harus melalui proses pencucian, hingga berkembang menjadi kamera-kamera mirrorless dan kamera yang memiliki fitur yang canggih dalam menggambil video.

Seperti Apa Kilas Balik Kamera?

Sumber: techno.okezone.com

Di abad 19, kamera saat itu diperkenalkan oleh George Eastmen pada 1885 dengan metode rol film. Saat itu, George memperkenalkan "Kodak" yang akhirnya menyebarluaskan ke dalam dunia fotografi sehingga menjadi cikal bakal hadirnya seluloid untuk film bergerak dan lahirnya industri film layar lebar. 

Lalu di awal abad 20, kamera film mulai masuk ke kalangan masyarakat biasa dan tidak hanya kaum elit saja yang dapat menikmati. Dengan harga yang terjangkau dan berbagai jenis dapat dijumpai, seperti kamera film 35mm yang disebut dengan kamera full frame yang diproduksi oleh Ur-Leica.

Di pertengahan abad sampai akhir abad 20, mulai muncul kamera SLR (single - lens reflex) yang merupakan model lanjut dari kamera TLR (twins - lens reflex). Sekitar tahun 1950, Canon, Yashica, dan Nikon mulai mengedarkan kamera SLR di pasaran.  

Di tahun 1981, mulai muncul kamera analog yang mengubah spektrum cahaya menjadi sebuah sinyal listrik yang diubah menjadi data digital lewat converter. Lalu, kejayaan kamera film mulai beralih ke kamera digital yang dipopulerkan Fuji di tahun 1989. Akhirnya muncul kamera DSLR yang diperkenalkan Nikon di tahun 1999 yang dapat menghasilkan gambar beresolusi tinggi.

Kamera - kamera beresolusi tinggi ini akhirnya membuat semangat muda mudi dalam membuat karya yang tidak hanya mencipta gambar tetapi juga video berkualitas. Terdapat kamera memiliki fitur tinggi seperti Kamera HDV Camcorder dari Sony yang memiliki kualitas tinggi karena memiliki tiga buah chip yang beresolusi tinggi. Dengan lensa kualitas tinggi, kamera ini dapat menghasilkan warna secara akurat serta gambar tajam yang memiliki aspek rasio 16x9 dan perekam video yang superior.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline