Lihat ke Halaman Asli

Krismas Situmorang

TERVERIFIKASI

Teacher St Bellarminus-Jakarta, Freelancer Writer, Indonesian Blogger

Di Persimpangan Jalan

Diperbarui: 27 Juli 2024   10:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi puisi: sumber : dokumentasi penulis.

Bila tak mampu berkata,
dalam diam seribu bahasa,
tanpa langkah berpindah,
hela nafas panjang, hanya gelisah.

Pandangan lurus nan kosong,
mendesah tanpa harap berarti,
tanpa tanya jawab hati terguncang ,
bimbang arah, hilang dalam ragu tak pasti.

Mentari tak lagi ceria,
awan gelap menutupi jiwa,
cemas menghela nafasnya,
menggumpal di dada, menyekat gembira.

Tiada jawaban di balik bisik sang bayu
hanya fatamorgana yang menipu mata,
dalam dilema tak bertepi pun terpaku,
Menanti keajaiban yang tak kunjung tiba.

Aku berdiri, di antara harapan dan kenyataan,
mencari kepastian dalam ketidakpastian,
berharap sang waktu membawa jawaban,
menyingkap tabir kebimbangan tak bertepian.

Medio, 27 Juli 2024
Di Antara Dua Pilihan

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline