Lihat ke Halaman Asli

Kampung Nelayan Menyapa

UIN Walisongo Semarang

KKN MIT DR 14 di Kampung Nelayan Mengadakan Workshop Ecoprints bersama Anak-anak

Diperbarui: 24 Juli 2022   06:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Jakarta - Kelompok 86 KKN MIT DR 14 UIN Walisongo mengadakan workshop ecoprints pada Kamis, (21/7/22).

Ecoprint merupakan jenis batik yang ramah lingkungan karena dalam proses pembuatannya banyak memanfaatkan pewarna dari alam. Pembuatan ecoprint yang cenderung mudah dengan bahan-bahan yang terdapat di sekeliling kita membuat ecoprint banyak diminati dan menjadi tren dewasa ini. Rerumputan yang biasanya menjadi hama di pekarangan rumah dapat disulap menjadi pewarna tekstil atau bahkan motif batik yang sangat cantik.

Bahan alam yang digunakan pada kegiatan ini diantaranya adalah berbagai macam dedaunan, daun jati, daun pepaya jepang, daun jarak, daun kenikir, serta daun kelor. Beberapa bunga juga digunakan sebagai bahan ecoprint, salah satunya bunga kenikir. Anak-anak diberi media dan bahan lainnya, kemudian mulai membuat produk ecoprint sesuai kemampuan dan kreativitas yang masing-masing.

Dokpri

Pelatihan ecoprints dilakukan dengan menggunakan tas dan tempat pensil kanvas di Yayasan Darul Fikri, Kampung Nelayan. Ecoprints adalah metode pewarnaan dengan pewarna alami seperti dedaunan dan bunga tertentu dan alat seperti palu dan plastik.

Workshop diikuti oleh anak-anak Kampung Nelayan dengan sangat antusias karena sering melihat di media daring tanpa mempraktekkannya. Seperti kata Satria (8) yang sangat bahagia mengikuti sesi belajar bersama ini, "udah lama liat di TikTok tapi gak pernah dicoba. Seneng banget, kakak-kakaknya juga bantuin ketukin palunya", ucapnya berseri-seri.

Dokpri

Pelatihan Sebagai Upaya Pemberdayaan dan Ajang Mengekspresikan Diri. Ketua Pelaksana, Feby Kurniawati (21) mengatakan, "kegiatan pelatihan ini diharapkan dapat membuka peluang bagi anak-anak untuk bisa menjadi lebih produktif dan menggunakan media rill dalam kesehariannya. Keterampilan yang diajarkan juga diharapkan dapat menjadi wadah menyampaikan ekspresi diri, menumbuhkan rasa pecaya diri, serta menjadi salah satu ide untuk meningkatkan kreatifitas."

Anggota divisi Kominfo Kelompok 86, Zainab Hauro Aisyah pun turut memaparkan kesannya melihat anak-anak mengikuti kegiatan dengan baik, "anak-anaknya antusias banget. Aku kira bakal sepi dan gak excited, ternyata melebihi ekspektasi kita" ucapnya diakhiri dengan tawa.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline