Lihat ke Halaman Asli

Kornelius Ginting

Lelaki Biasa

Konsep Ketuhanan Secara Kristiani (Sebuah Opini)

Diperbarui: 26 Juni 2015   12:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Hari ini ada seorang teman yang menanyakan konsep KeTuhanan secara Kristiani, agak sulit saya menjawab pertanyaan tersebut dikarenakan saya bukan ahlinya dan juga takut membuka ruang perselisihan karena Konsep ini berbeda untuk masing - masing indvidu dan juga untuk masing - masing kepercayaan, tetapi dikarenakan ini merupakan tugas dari kampus dimana beliu menimba ilmu maka saya bersedia membantunya.

Dan ini jawaban saya mengenai Konsep Ketuhanan secara Kristiani, menurut saya pribadi. konsep iman terhadap Tuhan sudah termaktub didalam doa Aku Percaya. Seperti ini :

Aku percaya kepada Allah Bapa yang Mahakuasa khalik langit dan bumi, dan kepada Yesus anaknya yang tunggal Tuhan kita yang dikandung dari Roh Kudus lahir dari anak dara Maria yang menderita sengsara di bawah pemerintahan pontius pilatus, disalibkan, mati dan dikuburkan turun kedalam kerajaan maut. Pada hari yang ketiga bangkit pula dari antara orang mati, naik ke surga duduk di sebelah kanan  Allah bapa yang Maha Kuasa. Dan akan dari sana IA akan datang untuk menghakimi orang yang hidup dan yang mati. Aku percaya kepada Roh Kudus , gerja yang kudus dan Am, persekutuan orang kudus, pengampunan dosa, kebangkitan tubuh dan hidup yang kekal Amien

Dari sini saya menyimpulkan bahwa sebagai orang kristiani, saya pribadi mengimani ke Tritunggalan ALLAH, Yaitu Allah Bapa, Allah Putra dan Allah Roh kudus. Dalam hal ini juga saya pribadi percaya bahwa yang tertulis dalam ALKITAB adalah benar merupakan Wahyu dari Tuhan yang ditulis oleh tangan manusia agar dapat di aplikasikan di dalam kehidupan ini. Dan konsep dasar Iman Kristiani yang terbesar menurut saya adalah pengorbanan Yesus Kristus di kayu salib, dimana Dia benar - benar mengajarkan kasih secara nyata. Saat itu Dia punya kekuatan untuk melawan dengan segala kekuasaan yang DIA miliki tapi DIA tidak menggunakannya. Hal ini sama dengan ajaran Kasih dariNya, Jika engkau di tampar pipi kiri, maka berikanlah pipi kananmu. Bahkan ketika Dia di salib Dia tetap mendoakan orang yang menyalibNya (Bapa ampunilah kesalahan mereka sebab mereka tidak tahu apa yang mereka lakukkan).

Kembali ke topik, secara pribadi saya percaya Bahwasannya Yesus, Allah dan Rohul Kudus adalah satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Dimana sebagai umat yang percaya kepada Tuhannya , saya akan berusaha keras untuk mengaplikasikan semua ajaran Kristus didalam kehidupan pribadi. Sehingga tujuan akhirnya adalah memancarkan kasih setia yang kalau bisa se sempurna diriNya.

Siapa yang Tahu....

Salam Damai...




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline