Lihat ke Halaman Asli

KBRI Menyelenggarakan Food Processing Workshop Berseri Bagi Desa-Desa di Fiji

Diperbarui: 25 Juni 2015   23:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada Food Processing Workshop seri kali ini, KBRI Suva bekerjasama bersama Suster Anna dengan Koronivia Research Center mengambil tema tentang produk olahan sukun

BREADFRUIT atau sukun dalam bahasa latinnya adalah Artocarpus communis. Konon bermula dari Fernando de Magallanes, seorang pelaut Portugis yang berlayar atas nama Spanyol memimpin ekspedisi dari Eropa ke Asia, ketika dalam pelayaran di Samudera Pasifik, mereka kehabisan bekal gandum. Di kepulauan New Guinea Pasifik, mereka menemukan buah bundar dan mencoba memanggang buah tersebut. Setelah dimakan, ternyata rasanya seperti roti. Jadilah buah itu disebut BREADFRUIT.

Sukun sangat potensial sebagai bahan pangan yang menjadi sumber karbohidrat. Satu buah sukun memiliki bobot sekitar 1,5 kg dan  bisa dikonsumsi oleh 3-4 orang. Sukun kaya dengan zat-zat gizi, seperti karbohidrat, protein, lemak, dan vitamin yang cukup tinggi. Setiap 100 g buah sukun mengandung  karbohidrat  27,12 g, kalsium 17 mg, vitamin C 29 mg, vitamin B2 17 mg, kalium  490 mg dan nilai energi 108 kalori. Dibandingkan dengan beras, buah sukun mengandung mineral dan vitamin lebih lengkap tetapi nilai kalorinya rendah, sehingga dapat digunakan  untuk makanan diet rendah kalori.Satu pohon sukun dapat menghasilkan buah 50-150 buah. Dalam setahun, sukun dapat dipanen dua kali sehingga dalam 1 tahun setiap pohon sukun dapat menghasilkan 100-300 buah.

Di Fiji, tanaman sukun atau uto merupakan salah satu makanan pokok bagi masyarakat Fiji dan tumbuh subur. Namun sukun hanya dimanfaatkan untuk konsumsi sekedarnya saja dan belum dimanfaatkan untuk menjadi produk olahan pangan yang bernilai ekonomis.

Untuk itu KBRI Suva bersama Suster Anna  bekerjasama dengan Koronivia Research Center dan DWP KBRI Suva menyelenggarakan “ Food  Processing Workshop “ pada tanggal 24 November 2011. Workshop tersebut lebih menekankan pada manfaat tanaman sukun bila dibuat menjadi berbagai macam produk makanan yang bisa dikonsumsi sehingga dapat menambah pendapatan keluarga.

Pada workshop tersebut ditampilkan berbagai produk olahan Sukun seperti goreng sukun (keripik sukun), klepon sukun, lumpia sukun, tape sukun dan gulai sukun (rasa kari). Dengan dipraktekkan langsung oleh suster Anna (Instruktur sementara  yang diminta oleh KoroniviaResearchCenter asal Indonesia)  yang dibantu oleh DWP KBRI Suva, peserta workshop sangat antusias mengikuti dan memperhatikan jalannya workshop.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline