Lihat ke Halaman Asli

Kompas.com

TERVERIFIKASI

Kompas.com

Menhan Inggris Tolak Klaim Trump soal Kekalahan ISIS di Suriah

Diperbarui: 20 Desember 2018   08:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Anggota Pasukan Demokratik Suriah (SDF) berjaga di dekat pusat operasi mereka di deka desa Susah, Provinsi Deir Ezzor, untuk bersiap melancarkan serangan ke wilayah kantor terakhir ISIS di Kota Hajin.

LONDON, KOMPAS.com - Menteri Pertahanan Inggris Tobias Ellwood menilai Presiden Amerika Serikat Donald Trump salah soal klaim ISIS di Suriah berhasil dikalahkan.

Dalam sebuah balasan terhadap kicauan Trump di Twitter, Ellwood mengaku tidak setuju dengan pernyataan pemimpin AS itu.

"Ini [ISIS] telah berubah menjadi bentuk ekstremisme lain dan ancamannya sangat aktif," kicaunya.

Baca juga: Trump Deklarasikan Kemenangan atas ISIS di Suriah

Beberapa analis juga menilai jatuhnya ISIS bukan berarti kelompok tersebut benar-benar sudah lenyap.

Pakar Timur Tengah Chris Meserole mengatakan kepada Newsweek, semua orang yang berpikir ISIS telah kalah di Suriah berarti tidak paham tentang ISIS atau pun Suriah.

"Hanya karena kekhalifahan telah berakhir bukan berarti kelompok itu juga demikian. Secara kontras, ISIS masih beroperasi dan aktif, aktivitasnya dapat dilihat di Irak bagian barat," katanya.

"Menarik semua pasukan saat ini akan menjadi sebuah kesalahan," imbuhnya.

Seperti diketahui, usai mendeklarasikan kemenangan atas ISIS di Suriah, Trump memerintahkan penarikan kembali pasukan AS dari negara tersebut.

Sementara itu, Senator Partai Demokrat Jeanne Shaheen melontarkan pernyataan keras dengan menyebut keputusan Trump sangat berbahaya.

"Keputusan presiden untuk menarik pasukan dari Suriah berbahaya, prematur dan sepenuhnya tidak konsisten dengan fakta di lapangan di Suriah dan saran militer kami," kata Shaheen dalam sebuah pernyataan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline