Lihat ke Halaman Asli

de Gegan

LAbuan Bajo | Petani Rempah

Menguak Misteri "Istana Ular" di Manggarai Barat

Diperbarui: 23 September 2019   14:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Salah satu Ular didalam gua istana ular, didesa Galang- Manggarai Barat( Foto Floresa.co)

Kabupaten Manggarai Barat (Mabar) merupakan surga kecil di Flores Barat, NTT. Selain Komodo yang sudah mendunia, pantai yang indah, persawahan dan juga objek wisata lainnya juga memiliki istana ular.

Istana Ular ini letaknya di Desa Galang, Kecamatan Welak. Persisnya berada ditengah-tengah, antara kota Labuan Bajo- Ibu Kota Mabar dan Ruteng- Ibu Kota Kabupaten Manggarai. Untuk menuju ke Istana Ular ini, jika berkendara dari Desa Wol, dapat ditempuh dengan jarak 5 kilo meter dan memakan waktu kurang lebih satu jam.

Tempat hunian ular yang berbentuk gua ini, menjadi rumah bagi puluhan hingga ratusan ular dari ukuran terkecil hingga yang sangat besar. Warnanya juga beragam. Jika kita tiba didepan pintu Gua, salah satu pawang( tetua adat yang benar-benar tahu seluk beluk gua tersebut) melaksanakan ritual adat terlebih dahulu dan menaruh sebutir telur ayam kampung.

Dalam ritual itu, pawang tersebut meminta sejumlah ular menunjukan keberadaan mereka. Tujuan lain dari diadakannya ritual tersebut ialah, meminta izin dan supaya pengunjung dan siapapun yang pulang dari gua tidak mengalami kejadian yang tidak diinginkan. Artinya pengunjung juga tidak asal nyerocos masuk kedalam gua, karena bisa berakibat fatal dan mengancam keselamatan!

Proses ritul adat peletakan telur didepan mulut gua (tangkapan layar youtube)

Usai melakukan ritual, sebisanya membawakan senter dan atau telepon genggam yang memiliki senter untuk menerangi kita didalam gua yang panjangnya tak berujung. Mulut gua tersebut tak terlalu besar, berdiameter sekitar 5 meter. Pengunjung biasanya bisa masuk sambil berdiri tanpa harus merunduk.

Sepengalaman saya dulunya, jalan kecil didalam gua ini memang cukup becek. Dan menurut teman saya yang baru pulang berkunjung kesana, memang masih becek adanya.  Biasanya sekitar 10 meter jarak dari pintu masuk gua, kita bisa menemukan sejumlah ular yang sedang tertidur.

Perbedaan temperature sangat terasa. Sedikit panas dan gerah hingga bau yang asing. Selain ular, pada bagian atap gua kita bisa lihat ribuan kolong dan kampret yang berterbangan.

Ketika sampai didalam, kita bisa menjumpai ular dalam jumlah banyak dengan warna yang beraneka ragam. Dan konon, menurut warga desa setempat, terdapat hanya satu ular berwarna putih dengan ukuran besar dan memiliki bobot tubuh yang panjang mencapai 23 meter. Dan ular putih ini jarang sekali terlihat didalam gua, hingga diyakini bahwa ular putih ini menjadi ketua/ raja dari ular-ular yang ada.

"Karena kondisi gua yang dipenuhi ular, acap kali para pengunjung berjalan diatas ular. Dan sepengalaman saya, karena jalan didalam gua yang kecil, kita bisa menginjak ular yang melata dibawahnya, tapi ular sedini jinak dan tidak menggigit kita"

Menurut penuturan warga desa setempat, Pak Ari yang kebetulan kepala desa disana, bahwa ular didalam istana seringkali keluar masuk. Namun jika banyak orang yang berkunjung, ular enggan untuk keluar.

"Biasanya dimulut gua, kita biasa temukan banyak ular . tapi itupun kalau kita datangnya tidak banyak orang. Kalau banyak orang pasti ularnya menghindar" pungkasnya.

Inside Istana Ular cave, May 14, 2010. (foto komodotravellers.com)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline