Lihat ke Halaman Asli

Apa Maksud Kritik Amien Rais untuk Jokowi Mentalitas "Koncoisme"?

Diperbarui: 13 Agustus 2020   16:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi: newslocker.com

Sebagai politikus veteran yang pamornya sendiri masih diperhitungkan di kancah politik tanah air. Amin Rais sah-sah saja jika melontarkan  sebuah kritik terhadap penguasa termasuk kepada seorang presiden yakni Joko Widodo.

"Dilansir pagi ini (13/8) di media CNN Indonesai. Pendiri Partai Amanat Nasional (PAN), Amien Rais meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) tak terjebak pada mentalitas 'koncoisme' dalam memimpin bangsa dan Negara".

Memang dalam tabiat demokrasi menyampaikan sebuah kritik adalah hal yang sangat penting mengingat demokrasi merupakan langkah partisipasi warga Negara untuk turut mengawasi serta memberi pendapat kepada jalannya roda pemerintahan.

Tentang mentalitas koncoisme yang dimaksud Amien Rais adalah sebagai seorang presiden, Jokowi harus bisa berpikir, bekerja, dan terus berusaha supaya tidak menjadi pemimpin yang partisan.

Amien Rais menilai jika seorang pemimpin negra "partisan" dalam menetukan langkah politiknya, disanalah Negara akan terpecah belah karena keputusan politik hanya mengikuti golongan atau kelompok.

Untuk itu Amien mengingatkan Jokowi supaya tidak terjebak pada mentalitas koncoisme dalam serial video 'Pilihan Jokowi: Mundur atau Terus' episode Bangsa Indonesia Dibelah yang diunggah lewat akun Instagram @amienraisofficial, dikutip Kamis (13/8).

Apa itu Politik partisan?

Dalam wancana berpolitik kata "partisan" mungkin bukanlah sesuatu yang aneh di dengar oleh masyarakat yang paham dan mengikuti arus politik. 

Namun bagi kalangan masyarakat awan yang tidak akarab dengan politik tentu bertanya-tanya apa maksud dari politik partisan itu?

Berasal dari kata partisipasi. Politik partisan adalah politik yang hanya mengikuti arus kelompok maupun golongan, bahakan atas dasar Rekan. 

Gambarannya seperti ini, jika seorang pemimpin politik  suatu Negara tidak punya idelaisme: "pendapat sendiri" untuk menentukan keputusan disanalah dirinya dapat dianggap sebagai pemimpin politik partisan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline