Lihat ke Halaman Asli

Mengolah Limbah Kerang Thoe Menjadi Berkah, CSR Pertamina FT Maos, UMP, dan BUMdes Renajaya Jalin Kerjasama

Diperbarui: 22 Juni 2020   17:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber gambar: dokpri

Sering kali apapun dan bagaimanapun suatu hajat hidup masyarakat, selalu saja mengundang kelebihan dan kekuarangannya sendiri.  Masyarakat Desa Karangrena, Kecamatan Maos, Kabupaten Cilacap tentu mendapat berkah yang sangat luar biasa dari keberadaan Kerang Thoe di Sunga Serayu.

Tidak ada habis-habisnya populasi Kerang Thoe di Sungai Serayu, karena itu komuditas kerang thoe menjadi penghasilan utama masyarakat sekitar Sungai Serayu di Desa Karangrena. Namun apa yang dinamakan keberkahan selalu menantang masyarakat untuk meneliti kembali  kemudian mengembangkan menjadi keberkahan berikutnya.

Banyaknya produksi yang dihasilkan nelayan kerang thoe Desa Karangrena yang dalam satu hari ditaksir dapat mencapai hingga kurang lebih satu ton jika tidak jeli mencari peluang lain, memang akan menjadi suatu yang sia-sia, bahkan kesia-siaan tersebut dapat merusak hal lain seperti kerusakan lingkungan sekitar.

Jenis kerang-kerang baik di Laut ataupun di Sungai sekalipun semua akan menghasilkan limbah cangkang. Tetapi  tidak dapat disamakan antara limbah cangkang kerang laut dan sungai, tentu ketahanan atau texturenya sendiri yang sangat berbeda jauh.

Jika yang selama ini dapat dilihat limbah cangkang kerang laut dapat dijadikan suatu kerajinan tangan, berbeda dengan kerang sungai yang cangkangnya sendiri tidak sekuat cangkang kerang laut. Tidak mampu bertahan lama dan keropos, sebab limbah cangkang kerang sungai atau "Thoe" tidak dapat dijadikan suatu kerajinan tangan.

sumber gambar: dokpri

Maka bertahun-tahun cangkang Kerang Thoe Sungai Serayu di Desa Karangrena terbengkalai tidak diberdayakan untuk dapat menjadi keberkahan berikutnya. Justru sebaliknya menjadi limbah yang sangat berbahaya dan merusak lingkungan.

Bukan apa, fakor bau ketika masih segar cangkangnya menjadi sebab dibuangnya kembali ke pinggiran Sungai Serayu oleh masyarakat. Tentu dibalik merusak ekosistem pinggiran Sungai Serayu, limbah cangkang thoe ketika hancur juga berbahaya untuk masyarakat yang melintas karena cangkangnya yang tajam.

CSR Pertamina FT Maos, UMP,  dan Bumdes Renajaya Tandatangani Nota Kesepahaman Tangani Cangkang Kerang Thoe

sumber gambar: dokpri

Untuk menangani masalah yang berlarut seperti limbah cangkang Kerang Thoe di Desa Karangena, Kecamatan Maos, Kabupaten Cilacap dibutuhkan sinergitas bukan hanya masyarakat, tetapi pemangku kepentingan seperti BUMN, Lembaga Pendidikan, dan Pemerintah Desa.

Sebab untuk menjadikan limbah cangkang Kerang Thoe menjadi berkah sendiri diperlukan dukungan dalam hal ini teknologi, riset, serta wawasan pengembangan guna menjadikan limbah cangkang Kerang Thoe bernilai ekonomis bagi nelayan Kerang Thoe.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline