Lihat ke Halaman Asli

Rumah untuk Mazaya

Diperbarui: 22 Februari 2021   08:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Dear Mazaya,

si pemilik kegelapan yang begitu indah

bersandarlah dibahuku,

sebaik-baiknya rumah adalah 

pelukan hangat dariku.

-Nazelo

                        OO. Tentang Mazaya, sebuah prolog

Mazaya suka berteman dengan siapapun ia mungkin bisa berteman. Hanya saja ia tidak suka dikenali, tidak suka terkenal ia lebih menyukai fakta bahwa dirinya tidak terlihat dan tenggelam diantara lautan murid lainnya.

Ia tidak menonjol. Tidak begitu pintar juga tidak begitu cantik, tidak memiliki keahlian khusus dan berasal dari keluarga biasa saja benar-benar ciri khas murid biasa yang tidak memiliki keistimewaan yang menarik orang lain untuk melihatnya.

Mazaya bisa berteman dengan siapa saja, tidak pandang bulu dan tidak membeda-bedakan. Namun semua itu butuh proses, ia tidak bisa langsung akrab ketika baru berkenalan dengan orang baru mau sebagaimanapun petakilannya seorang mazaya, ia tetaplah seorang introvert yang sedikit sulit untuk melakukan sosialisasi di awal-awal. Namun itu tidak akan memakan waktu yang lama, ia hanya butuh menyesuaikan diri dengan lingkungan barunya.

Mazaya adalah gadis berambut hitam sepunggung, dengan netra kecoklatan, kulit kuning langsat, serta rasi bintang yang menghiasi pipinya telinganya tidak berbentuk sempurna pada bagian atasnya namun tidak menjadikannya sebuah kekurangan karena pada faktanya hal itu justru menambah kecantikannya, tingginya hanya sekitar 160cm dengan berat badan yang tak pernah bisa menginjak 45kg. Postur tubuhnya sedikit seperti laki-laki (dalam artian turunan dari ayahnya), dengan pinggang yang kecil sehingga rok sekolahnya harus dipakaikan gesper-selain karena peraturan sekolah. Memiliki tanda lahir di tangan kanannya yang selalu membawakan ucapan 'wah, berarti kalo hilang gampang ketemunya.' dari sanak keluarga ataupun orang lain.

Mazaya tidak ingin dibilang cantik, dirinya selalu mengaku ganteng dan ingin dipanggil 'mas' oleh teman sekelasnya pada akhirnya 'mas' telah menjadi panggilan resmi untuknya.

Tulisan mazaya pun terbilang acak-acakan dan tidak rapi, namun entah bagaimana ia pernah menjabat sebagai sekretaris sebelum akhirnya mengungsi kebagian seksi keamanan karena keinginannya sendiri, meskipun terkadang guru masih menyuruh mazaya untuk melakukan tugas sekretaris ataupun sekedar mencatat materi di papan tulis.

Jika kalian berpikir bahwa mazaya adalah gadis yang manis maka kalian harus membuang pikiran itu jauh-jauh karena pada faktanya mazaya dan kata manis adalah sebuah kombinasi yang mustahil. Mulutnya tidak pernah henti mengumpat, dan jangan lupakan celetukan-celetukan pedas yang terkadang mazaya lontarkan pokoknya definisi macan yang sesungguhnya.

Mazaya juga seorang gadis yang riang, sangat petakilan dan terlihat sangat jauh dari terpaan beban hidup. Seakan-akan hidupnya hanya tentang melemparkan lawakan lalu terbahak-bahak dengan riang, sorot matanya begitu hangat dan menghadirkan rasa nyaman. hal inilah membuat orang-orang disekitarnya merasa iri dan selalu berandai bahwa mereka bisa menjadi dirinya yang melalui hidup tanpa beban yang selalu mazaya balas dengan 'hidup kita sama aja jangan ngarep jadi gue.'

Meski terlihat hangat dan menyejukan, orang-orang disekitarnya jelas dapat merasakan hawa misterius dan tersembunyi yang ada dibalik citra mazaya yang periang. Beberapa orang memilih mengabaikan, beberapa lainnya berusaha menggali sesuatu meski berakhir dengan kegagalan. Mazaya nampak merangkul mereka dengan akrab namun disisi lain ia terlihat begitu jauh dan tidak bisa diraih.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline