Lihat ke Halaman Asli

Kholikul Muhibbin

Mahasiswa/jurusan Manajemen Pendidikan Islam/UIN Malang

Mengupas Film 13 Bom di Jakarta

Diperbarui: 30 Desember 2023   01:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13 Bom di Jakarta

13 BOM DI JAKARTA 

13 bom di Jakarta, Salah satu film karya Angga Dwimas Sasongko yang rilis pada 24/12/2023 dan tayang mulai 28 Desember 2023. Film ini diperankan oleh beberapa tokoh terkenal seperti: Rio Dewanto, Chicco Kurniawan, Putri Ayudya, Ganindra Bimo, Niken Anjani, hingga Rukman Rosadi, yang dimana Rio Dewanto yang berperan sebagai Arok menjadi panglima teroris dan sangat mendominasi dalam film tersebut.

Film ini menceritakan tentang 13 bom yang dipasang oleh Arok bersama pasukanya di 13 titik penting, dimana ke-13 titik ini adalah tempat tempat strategis seperti Perusahaan bursa efek, stasiun, bandara dan berbagai titik lainya termasuk pusat Badan Kontra Terorisme Indonesia Arok dan pasukanya memiliki misi untuk menghancurkan sistem moneter dan ekonomi yang dimana orang kaya akan semakin kaya dan orang miskin aka semakin miskin, ditambah lagi dengan keluarganya yang sempat terjebak dalam investasi bodong membuat Arok semakin dendam dengan sistem moneter tersebut.

Melihat terror yang dilakukan Arok bersama pasukanya membuat badan Kontra Terorisme sangat kesulitan dalam melacak dan mencegah aksi tersebut, berbagai sistem cyber security yang dimiliki badan intelegen negara selalu diretas dan berhasil dibobol oleh Arok dengan pasukanya, Adanya penyusup dalam badan kontra teroris (anak buah Arok) memudahkan Arok dan pasukanya membaca pergerakan dari badan Kontra Terorisme. Kehadiran Oscar ( chicco dan Arditho) menambah keseruan film ini, dimana kedua pengusaha muda tersebut ikut terlibat karena sistem keuangan Perusahaan mereka diretas oleh Arok. Short cerita, keahlian dan kecerdasan Oscar ini dalam membaca dan menemukan jekak Arok dan Pasukanya, membuat Arok harus menculik Oscar untuk dibawa ke markas mereka dan melakukan kompromi dan Kerjasama, namun keseruan film ditambah lagi dengan adanya 1 orang kepercayaan Arok (sebut saja Dito) tidak setuju dengan tindakan pengeboman tempat tempat strategis yang menyebabkan masyarakat sipil menjadi korban, sehingga Oscar dan Dito bekerjasama untuk menonaktifkan bom yang sudah terpasang, akhirnya 9 bom berhasil di nonaktifkan dan 1 bom lagi berada di tangan Arok. Singkat movie kontak senjata pasukan kontra teroris dengan Arok dan pasukan terjadi, kemudian film berkhir dengan tewasnya pasukan Arok dan di Non aktifkanya bom terakhir yang ada di Badan Kontra Terorisme yang lagi lagi dilakukan oleh Oscar dan teman temanya.

Film tersebut dikemas dengan sangat luar biasa, dimana penonton seolah olah akan dobawa untuk bersimpati dengan Arok dan pasukanya yang mana mereka bertujuan menghancurkan sistem ekonomi yang goblok tersebut, agar masyarakat miskin menegah dapat merasakan kesetaraan dan kesejahteraan, tidak terlibat dengan investasi bodong, dan meraskan sistem ekonomi yang baru dan lebih menyejahterakan.

Beberapa point penting, atau pembelajaran yang dapat dipetik seperti

1. Kejahatan yang terorganisir akan mengalahkan kebaikan yang tidak teroganisir

2. Pentingnya belajar Cybre security

3. Hati-Hati dengan lingkungan sekitar, bisa jadi orang kepercayaan bertindak mengkhianati

4. Perbaiki sistem ekonomi yang korup

5. Perlunya responsive dari pemerintah untuk masyarakat kecil

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline