Lihat ke Halaman Asli

Khaidir Asmuni

Penulis lepas

Metaverse di 2024, Akankah Jadi Pertarungan Avatar Para Politisi?

Diperbarui: 26 Desember 2021   22:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi: Avatar para politisi Indonesia. (ilustrasi pribadi)

Rencana Ikatan Alumni ITB membangun ibukota baru di metaverse menunjukkan bangkitnya adrenaline untuk mengeksplorasi lebih jauh keberadaan metaverse. Tidak menutup kemungkinan hal yang sama terjadi di bidang lainnya. Misalnya politik. Salah satunya adalah menjelang Pemilu dan Pilpres 2024, di mana metaverse juga ada kemungkinan bisa diterapkan.

Sejauh yang dijelaskan para ahli, metaverse tidak hanya bisa diimplementasi ke sisi ekonomi, budaya, maupun sosial, tetapi juga dalam kehidupan politik.

Pada tahun 2020, Andrew Yang mengubah dirinya menjadi avatar dan berkampanye di metaverse. Demikian Cathy Hackl menulis di Forbes bulan Juni 2021 lalu.

Andrew Yang menggunakan metaverse untuk mengkampanyekan diri menjadi walikota New York dan merupakan kandidat terdepan dalam pemilihan walikota Demokrat Kota New York. 

Dia memasukkan teknologi imersif dan metaverse dalam konferensi pers metaverse pertamanya pada 10 Juni 2020. Dia melakukannya di salah satu platform metaverse yang tumbuh paling cepat, Zepeto. Andrew Yang terlibat dengan audiensnya sebagai avatar.

Sebetulnya tidak hanya Andrew Yang menggunakan cara ini. Pada tahun yang sama, kampanye Biden Harris meluncurkan peta di Fortnite. Juga, anggota Kongres AS Alexandria Ocasio-Cortez melakukan tur virtual dalam game Animal Crossing.

Pada 22 Agustus 2021 lalu Yonhap News Agency memberitakan calon presiden Partai Demokrat Korea Selatan meluncurkan kampanye online di kamp metaverse mereka. Artinya, Korsel juga telah memulai kampanye 3 dimensi metaverse.

Penggunaan Metaverse Bisa Lebih Cepat?

Dari gambaran di atas, penggunaan avatar (metaverse) telah memiliki contoh. Kendati secara global, sebagian menilai masih bersifat konseptual. 

Namun apabila terjadi percepatan penggunaan metaverse di berbagai negara akibat dari tingginya animo untuk memanfaatkan teknologi tersebut, maka bagi politisi penguasaan teknologi ini menjadi suatu keharusan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline