Lihat ke Halaman Asli

KS Story

PNS Asyk Bertani

Potret Kehidupan Episode 95 Giliran Mama Pasang Telinga

Diperbarui: 30 April 2024   02:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Koleksi Pribadi


Potret Kehidupan Episode 95
Giliran Mama Yang Pasang Telinga

Episode ini adalah Giliran Mama yang harus Pasang Telinga untuk Si Kecil.

Ketika mendengarkan anak, maka akan mudah untuk dapat memahami sudut pandang anak dan perasaan-perasaannya, seperti kesenangannya, ketakutannya, dan kekhawatirannya. Saat mendengarkan anak seperti di video ini, maka anak juga dapat belajar bagaimana membangun relasi dan komunikasi yang saling menghormati dan menghargai.

Coba ingat-ingat, kapan, sih, terakhir kali kita sebagai mama atau papa, yang benar-benar mendengarkan cerita si kecil dengan penuh perhatian? Atau... justru kita lebih sering menasihati anak dan memintanya diam saat merengek? Ayoo, ngaku! Jangan-jangan, kita seringkali saat si kecil bercerita dengan seru dan di saat yang sama pula kita sedang melakukan pekerjaan yang lain?

Setiap individu, memiliki kebutuhan untuk didengarkan. Entah itu anak-anak maupun orang dewasa. Iya. Jika pada anak kebutuhan untuk mendengarkan ini tidak terpenuhi, apa yang akan terjadi? Apakah hal ini akan mempengaruhi perkembangan psikologisnya ketika ia beranjak dewasa? Ya iyalah pasti.

Coba bayangkan, ketika anak sedang menceritakan pengalamannya di hari pertama ia ke kebun. Situasi seperti apa yang seringkali terjadi? Mendengarkan anak sambil lalu dengan melakukan kegiatan lainnya? Atau. Mendengarkan dan menyimak ide anak sampai dengan selesai? Mendengar sebentar, lalu mulai menasihatinya agar tidak berpendapat?

Menjadi pendengar yang baik bukan sesuatu yang mudah, ya? Dibutuhkan keterampilan dan sikap yang perlu dilatih terus menerus. Namun, kita berlatih untuk bersikap empati dengan menempatkan diri untuk menjadi bagian dari kehidupan anak sehari-hari. Sehingga dapat mendengarkan secara spesifik pengalaman anak dan mencari tahu tentang pemikiran dan perasaannya terkait pengalamannya tersebut.

Kita tunjukkan sikap menghormati dan menghargai, ketika sedang mendengarkan anak. Salah satunya adalah dengan memberikan waktu bergantian kepada anak untuk bicara, dan kita hindari menghakimi pengalaman atau pendapat anak. Kita harus mencoba untuk lebih peka terhadap emosi dan perasaan yang ditampilkan oleh anak, dengan menunjukkan sikap terbuka dan mau memahami sudut pandang anak yang berbeda.

Dan, kita tampilkan sikap jujur kita dalam mengkomunikasikan sikap..., reaksi, dan umpan balik terhadap pengalaman anak, dengan tetap perlu menyesuaikan cara komunikasi dengan tingkatan usianya. Kita tunjukkan sikap sabar kita dan peka terhadap waktu yang tepat, karena untuk mendengarkan dibutuhkan waktu yang tidak sebentar dan kesiapan diri untuk sadar penuh hadir utuh, sehingga dalam mendengarkan dapat merasa nyaman dan dapat menyampaikan umpan balik sesuai dengan pola komunikasi anak. Terkadang untuk hadir utuh, kita juga menjadi kekanak-kanakan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline