Lihat ke Halaman Asli

Puisi "Angin"

Diperbarui: 10 September 2019   22:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Terhempas bau bangkai semerbak percikan perih

Menebus pintasan hidung jalan udara

Tak tahu dari mana arah datangnya kesegaran

Pergi membawa kehangatan diantara alam sekitar

Debu jalanan dan kertas plastik pun berhemburan terbang riang

Entah tak tahu dari Utara atau dari Barat

Menerpa Kejiwa dan tubuh ikut bersenandung meratap kedinginan

Akibat angin spoin-spoin tanpa tapak tilas

Bunyi gitar ku mainkan senandung jiwa mendatangkan kehangatan

Terpikir dalam benak Ku akan datang hujan

Jiwa Ku terkurung dan tidak bebas ceria

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline