Lihat ke Halaman Asli

Kens Hady

Seorang yang biasa, yang kadang suka menulis

Makrifat Sekuntum Cinta

Diperbarui: 6 Juli 2016   22:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dok. pixbay.com

Ia berjalan pada nadi dan pori

Terbang bersama angin dan menyusup ke paru paru

Menggeliat di kepala lalu membungkam segala logika 

Ia juga  pelukis setiap kanvas yang berjiwa.

Apakah ia ada di dalam dirimu?

Bila malam telah bisa kau rasakan di pangkal lidahmu

Atau tubuhmu telah meluruh satu persatu

Mungkin, ia telah mendekam  dan  menjadi virus di setiap syarafmu

Dan di ujung waktu keramaianmu hanyalah  bayang dari sebuah kesepian

Dia lahir tiada bernama, berwarna hitam juga putih.

Bersama hembusannya engkau adalah badai yang meraja  atas samudra.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline