Ia berjalan pada nadi dan pori
Terbang bersama angin dan menyusup ke paru paru
Menggeliat di kepala lalu membungkam segala logika
Ia juga pelukis setiap kanvas yang berjiwa.
Apakah ia ada di dalam dirimu?
Bila malam telah bisa kau rasakan di pangkal lidahmu
Atau tubuhmu telah meluruh satu persatu
Mungkin, ia telah mendekam dan menjadi virus di setiap syarafmu
Dan di ujung waktu keramaianmu hanyalah bayang dari sebuah kesepian
Dia lahir tiada bernama, berwarna hitam juga putih.
Bersama hembusannya engkau adalah badai yang meraja atas samudra.