Lihat ke Halaman Asli

Sahabat Setia seperti Hewan dengan Alam

Diperbarui: 23 September 2017   20:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: https://www.shutterstock.com

Halo sahabat readers kompasiana, bertemu lagi bersama saya Marcellinus Kelvin. Setelah beberapa hari yang lalu saya sudah membagikan cerita pengalaman tentang kesaksian dari hidup saya, pada episode yang ketiga ini saya akan menulis sebuah artikel tentang pengetahuan. Pastinya artikel yang saya tulis kali ini tak kalah menarik dari artikel yang pertama. Kira-kira apa ya para readers?. Tentu saja tidak lain adalah Biologi . Pada kesempatan kali ini saya akan membahas tentang perbandingan adaptasi antara hewan dan tumbuhan terhadap lingkungannya. Siapakah yang lebih mudah beradaptasi? Apakah hewan atau tumbuhan?. Oke langsung saja kita mulai

Sebelum kita memilih apakah hewan atau tumbuhan yang lebih mudah beradaptasi, tentunya kita harus mengetahui terlebih dahulu struktur dan macam-macam jaringan yang terdapat pada hewan maupun tumbuhan.

Jaringan Tumbuhan

Jaringan pada tumbuhan berdasarkan jenisnya terbagi menjadi 2 yaitu jaringan meristem dan jaringan dewasa

Jaringan meristem adalah jaringan pada tumbuhan yang selalu menhgalami pembelahan diri secara terus menerus. Berdasarkan posisinya, meristem dibedakan menjadi tiga, yaitu Meristem apical dan Meristem lateral. Berdasarkan asal-usulnya, meristem dikelompokkan menjadi dua, yaitu Meristem primer dan Meristem sekunder.

Jaringan dewasa adalah jaringan yang sudah mengalami diferensiasi. Sifat-sifat jaringan dewasa adalah tidak mempunyai aktivitas untuk memperbanyak diri, mempunyai ukuran sel yang relatif besar dibandingkan sel-sel meristem, mempunyai vakuola besar sehingga plasma sel sedikit, selnya telah mati, ada ruang antarsel. Jaringan dewasa penyusun organ tumbuhan tingkat tinggi antara lain jaringan pelindung (epidermis), jaringan dasar (parenkim), jaringan penyokong (penguat), jaringan pengangkut (vaskuler), dan jaringan sekretoris.

Jaringan pelindung (epidermis) merupakan jaringan paling luar yang menutupi permukaan organ tumbuhan, seperti: daun, bagian bunga, buah, biji, batang, dan akar. Fungsinya adalah sebagai pelindung jaringan yang ada dibawahnya. Ciri khasnya adalah sel-selnya rapat satu sama lain membentuk bangunan padat tanpa ruang antar sel. Dinding sel epidermis mengandung lignin dan kitin .Sel-sel epidermis dapat berkembang menjadi stoma, trikoma, sel kipas, sistolit, sel silica, dan sel gabus.

Jaringan Parenkim terdiri atas kelompok sel hidup yang bentuk, ukuran, maupun fungsinya berbeda-beda. Sel-sel parenkim dewasa bersifat meristematik bila lingkungannya memungkinkan.  Ciri sel parenkim adalah memiliki dinding sel yang tipis, banyak memiliki ruang antarsel, dapat membelah dan terspesialisasi menjadi berbagai jaringan. Berdasarkan fungsinya, parenkim dibagi menjadi Parenkim Asimilasi ,Parenkim Penimbun ,Parenkim Air ,Parenkim Udara

Jaringan Penyokong (Penguat) merupakan jaringan yang menguatkan tumbuhan. Berdasarkan bentuk dan sifatnya, jaringan penyokong dibedakan menjadi jaringan kolenkim dan sklerenkim. Berdasarkan tebalnya, sel kolenkim dibedakan menjadi kolenkim angular dan kolenkim lamellar. Sklerenkim merupakan jaringan penyokong tumbuhan. Sklerenkim tersusun atas sklereid dan serabut.

Jaringan Pengangkut (Vaskuler) pada tumbuhan terdiri atas xylem dan floem yang membentuk berkas pengangkut. Xilem berperan mengangkut air dan mineral dari dalam tanah ke daun, sedangkan floem berfungsi mengedarkan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tumbuhan. Xilem disebut pembuluh kayu, sedangkan Floem disebut pembuluh tapis.

Jaringan Hewan

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline