Lihat ke Halaman Asli

Jangan Menjual Produk Gagal/Asal Jadi

Diperbarui: 23 Februari 2016   21:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setelah sebelumnya saya menulis artikel mengenai hobby saya yang suka sekali makan kue biji ketapang yang pertama kali saya peroleh dari kakak saya yang merantau dijakarta pada waktu saya masih kecil dan karena hobby tersebut akhirnya saya bisa menjadikan hobby tersebut menjadi suatu tambahan penghasilan.

Memasarkan suatu produk itu memang bisa dibilang sangat susah bila belum menemukan sesuatu cara yang memang bisa menembus ke hati konsumen.

Sebelum menjual produk tersebut pastikan bahwa produk tersebut bisa bermanfaat buat konsumen dan konsumen tidak kecewa dan justru sebaliknya bisa membuat konsumen puas dan bisa repeat order.

Jangan pernah sekalipun untuk mencoba menjual produk yang hanya laku sementara dan konsumen tidak mau membelinya kembali karena kecewa, untuk itu pastikan sebelum anda menjual chek produknya bagus dan bermanfaat karena nama penjual atau brand tersebut akan selalu diingat oleh para pembeli/konsumen.

Contoh sebelum saya menjual kue biji ketapang dan saya bilang ok dan sangat pantas untuk dijual adalah saya melakukan beberapa kali test rasa buat lidah sendiri dan teman atau orang orang tertentu dan setelah kue biji ketapang saya dinyatakan GOOD oleh para tester baru saya mulai menjual kue biji ketapang tersebut.

Langkah awal saya menjual kue biji ketapang hanya kepada para tetangga dan teman kerja dengan harapan mereka mau feed back atau komplain langsung ke saya dengan rasa dan aroma dari kue yang saya jual dan setelah dari beberapa teman serta tetangga yang membeli kue saya mereka puas dan tidak ada komplain baru saya mulai menjualnya secara on line melaui media sosial.

Mengapa saya tidak langsung menjual kue biji ketapang secara on line adalah untuk menghindari komplain karena kualitas atau rasa tidak atau kurang enak karena jika sudah ada komplain tersebut secara otomatis maka mengurangi minat orang untuk membeli kepada saya karena jual beli secara on line biasanya antara penjual dan pembeli tidak saling kenal.

Untuk menghemat biaya produksi saya memanfaatkan media soial untuk iklan gratisan dan tak disangka selalu ada pembeli walaupun masih dalam skala kecil jika memungkinkan iklan berbayar tentu kesempatan akan sangat terbuka lebar.

[caption caption="foto kue biji ketang yang dikemas dengan toples bening isi 500 gram"][/caption]

Saat ini saya masih terus mengembangkan pangsa pasar saya dan membuka untuk para reseler.

Untuk para karyawan yang ingin berwiraswasta atau membuka usaha sendiri dengan berwiraswasta mulailah dari sekarang sebelum keluar dari perusahaan tempat bekerja karena merintis usaha itu perlu ketekunan dan jarang yang langsung bisa sukses jadi setahap demi setahap nikmatilah dan tersenyumlah menggapai harapan.

 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline