Lihat ke Halaman Asli

Kamaruddin

Mengingat bersama dengan cara menulis

Masyarakat Harus Jadi Aktor Utama Berantas Politik Uang

Diperbarui: 14 Agustus 2022   10:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kegiatan diskusi meningkatkan peran dan partisipasi masyarakat sipil dalam perdamaian dan pembangunan berkelanjutan di Aceh. (Dokpri)

Banda Aceh - Masyarakat selaku pemilih harus menjadi aktor utama terwujudnya pemilihan yang bebas dari politik uang. Masyarakat juga harus menjadi salah satu aktor utama untuk meraih kesuksesan pelaksanaan pesta demokrasi di Indonesia atau Pemilu serentak 2024 mendatang.

"Masyarakat selaku pemilih harus menjadi aktor utama terwujudnya pemilihan yang bebas dari politik uang," kata Kepala Bidang Politik Dalam Negeri (Kabid Poldagri) Badan Kesbangpol Aceh, Arsyi M Yusuf, dalam diskusi meningkatkan peran dan partisipasi masyarakat sipil dalam perdamaian dan pembangunan berkelanjutan di Aceh pada momentum kemerdekaan Republik Indonesia, di Banda Aceh, Jumat, 12 Agustus 2022.

Ia mengatakan untuk mendukung kesuksesan Pemilu, masyarakat juga harus menggunakan hak pilihnya ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) atas kesadaran terhadap pembangunan daerah, bukan karena iming-iming uang atau hadiah. 

Selain masyarakat, kata Arsy, kesuksesan Pemilu serentak dua tahun lagi ini juga ditentukan aktor penyelenggara dalam hal ini KPU, Bawaslu dan DKPP. Kemudian, peserta pemilihan yakni partai politik, calon legislatif dan pasangan calon kepala daerah. 

Terakhir adalah peran pemerintah, pemerintah selalu memberikan dukungan pelaksanaan, menjamin ketersediaan anggaran, dan memberikan fasilitas baik itu terhadap penyelenggara, peserta, dan masyarakat sesuai peraturan perundang-undangan. 

"Masyarakat, penyelenggara pemilihan, partai politik, bakal calon peserta, dan pemerintah lah aktor penentu kesuksesan Pemilu, maka semuanya harus saling berjalan bersama," kata Arsyi.  

Sub Koordinator Pengembangan Investasi & Ketenagakerjaan Bappeda Aceh, Hasfiandi, menjelaskan menstimulasi dan mendampingi calon-calon legislatif perempuan menjadi hal yang penting dalam upaya yang sudah dilakukan oleh Pemerintah Aceh. Saat ini calon legislatif perempuan sudah mencapai 16,25 persen walaupun dari tahun 2020 ke 2021 angkanya tetap berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang diperoleh.  

"Terkait dengan isu demokrasi terkait dengan pemilu 2024, pemerintah pusat sudah menyiapkan anggaran, dan pemerintah aceh memberikan dukungan terhadap apa yang akan dilakukan pada pemilu 2024," kata Andi.

Sementara itu, Ketua Dewan Pengurus International NGO Forum on Indonesian Development (INFID) Aceh, Khairani Arifin, mengatakan secara khusus dalam pesta demokrasi sangat diperlukan keterlibatan perempuan. Karena, dari perempuan terdapat keputusan politik yang lebih akomodatif dan substansial, kemudian bisa menentukan kebijakan yang ramah gender (perempuan dan laki-laki) anak dan kelompok marjinal

"Perempuan juga dapat menjadi aktor politik tanpa kekerasan, karena itu keterlibatan perempuan sangat penting," kata Khairani.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline