Lihat ke Halaman Asli

kamara ahmad

Guru Pendidikan Agama Islam

Pembentuk Karakter Bangsa

Diperbarui: 26 Agustus 2022   22:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Pembentuk Karakter Bangsa, Oleh Ahmad Kamara,S.Ag (Guru SMP Negeri 3 Kusan Hilir)

Pemuda merupakan satu aset dalam sebuah masyarakat dan negara. Sebagai sosok pemuda Indonesia masa kini sangat perlu membekali diri secara cukup untuk tampil menjadi generasi yang berkomitmen kepada rakyat, bangsa dan negara dan menjadi generasi yang berkompeten.

Generasi muda seringkali terlibat dalam aktivitas dan perilaku negatif, seperti tawuran, obat terlarang, pergaulan bebas, kriminal, kebut-kebutan, hura-hura. Jika kondisi-kondisi ini terus menerus terjadi menjadi kebiasaan selanjutnya akan menjadi karakter.

Saat ini para pelajar sudah mulai meninggalkan akar budaya kita, seperti giat beribadah, gotong-royong, saling membantu, dan sikap lainnya seperti jujur dan bertanggung jawab.
Sekarang pula peserta didik menggunakan teknologi  sebagai permainan bukan untuk menambah ilmu pengetahuan dan menambah wawasan, ketika belajar disekolah kurang berminat pada pelajaran apa saja, hingga disekolah dapat terganggu untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Sebagaimana perkataan Aristoteles,' kita adalah apa yang kita kerjakan berulang-ulang, karena itu keunggulan bukanlah suatu perbuatan melainkan kebiasaan." Menurut Stephen Covey, 'kebiasaan adalah sesuatu yang kamu lakukan tanpa berfikir.' Maksudnya, kebiasaan adalah perilaku yang dilakukan secara berulang-ulang tanpa proses berfikir. Misalnya kebiasaan membaca, menulis dan tepat waktu adalah kebiasaan baik yang dapat dipertahankan.
Kita sebagai makhluk ciptaan Tuhan mempunyai beberapa nilai yang sangat tinggi, seharusnya mempunyai karakter Religius. Karakter religius dalam membentuk akhlakul karimah yang melahirkan generasi penerus yang dapat berhubungan baik dengan manusia. Karakter ini juga melahirkan sifat jujur, tabligh, cerdas, dan amanah.

Dengan demikian, jelaslah bahwa eksistensi pemuda tidak hadir pada ruang kosong, para pemuda menjadi pelanjut sejarah bangsa yang makin maju dan bermartabat dalam menuju Indonesia yang semakin aman dan damai, adil, dan demokratis, serta sejahtera.

Mudah-mudahan pendidikan sekarang membawa kesejukkan kita semua dalam menghadapi era globalisasi dan informasi yang begitu pesat ini dengan penuh kesabaran dan harapan yang di cita-citakan, demi membangun bangsa dan negara kearah prospeks masa depan dalam karakter religius.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline