Lihat ke Halaman Asli

irvan sjafari

TERVERIFIKASI

penjelajah

Healing di Patahan Lembang

Diperbarui: 11 Desember 2022   22:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di papan pertanda patahan Lembang 

Dua tahun sudah pandemi berlangsung .  Selama itu juga saya tidak pernah melakukan kegiatan outdoor di daerah bukit yang berhutan yang  sebelum pandemi bisa saya lakukan setiap dua bulan sekali. Hobi gila saya: Solo hiking kalau ingin healing jalan kaki tengah hutan di atas ketinggian.

Penyebabnya, selain PPKM, saya terlambat vaksin karena dulu pernah kena alergi yang membuat saya khawatir justru berakibat fatal. Namun akhirnya bisa dua kali vaksin jenis yang ternyata aman bagi saya.

Setelah menginap semalam di Bandung 6 Desember 2022, pada 7 Desember 2022 berangkat ke Puncak Bintang untuk menyelesaikan ekspedisi yang saya pernah lakukan pada Agustus 2015 bersama seorang rekan saya (1).

Selain itu saya butuh healing karena ada beberapa persoalan pribadi.  Tidak ada yang berubah dibanding perjalanan pertama, saya menyewa jasa ojek dari pangkalannya di Padasuka, Kota Bandung  dengan waktu tempuh antara 20-30 menit ke Caringin Tilu, Kabupaten Bandung.  

Hanya saja saya tiba lebih pagi, karena targetnya adalah hiking berupa jelajah ke Tebing Kraton rencana semula, yang menurut referensi sejauh 7 kilometer dengan kontur dan medan yang menantang.

Pak Dudung, demikian penjaga pos mewanti-wanti bahwa ada dua rute besar, yaitu ke Patahan Lembang lurus dan ke Tebing Kraton dan jalan cukup licin habis hujan. Setelah membayar tiket Rp15 ribu dan sarapan di kafe seberang pos, saya memulai perjalanan. 

Sehabis berfoto di ikon Puncak Bintang berkat bantuan Pak Dudung dan tentunya juga selesai sarapan, saya mulai melangkah. Sengaja memulai perjalanan tepat 7 pagi dengan target sampai di  Tebing Kraton pukul 10 pagi.

Tidak ada yang berubah, saya disuguhi panorama hutan pinus yang ciamik dengan jalan setapak yang tertata. Kawasan ini benar-benar bersih dari sampah karena tempatnya tersedia di beberapa spot dan terdapat beberapa toilet yang bersih dan sebuah musala dari kayu.

Ikon Puncak Bintang (dokpri)

Sayangnya, baru berapa ratus meter melangkah jalan tanah yang dilalui sudah berlumpur dan banyak kubangan sehabis dilindas pengendara motor cross. Saya terpeleset, kaki amblas masuk ke dalam lumpur dan jatuh untung masih pegangan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline