Kurang dari satu bulan, kita akan memasuki bulan Ramadhan 1445 Hijriah/2024. Salah satu ormas keagamaan, yakni Muhammadiyah telah menetapkan bahwa 1 Ramadhan 1445 Hijriah jatuh pada hari Senin, 11 Maret 2024. Lalu, yang lainnya belum menetapkan. Umumnya umat Islam di Indonesia dalam penentuan 1 Ramadhan mengikuti hasil sidang itsbat yang dilakukan pemerintah.
Pastinya, bulan Ramadhan sebentar lagi akan tiba. Saat ini, sudah berada di pertengahan bulan Syaban (bulan kedelapan dalam kalender Hijriah). Setelah bulan Syaban, kita akan bertemu bulan kesembilan yaitu Ramadhan. Jadi, jika dihitung dari sekarang sekitar 2 pekan ke depan kita akan bertemu bulan Ramadhan.
Untuk umat Islam, bulan Ramadhan adalah bulan yang suci, bulan mulia dan bulan yang agung, di dalamnya terdapat banyak keutamaan, diantaranya diwajibkannya untuk berpuasa selama 1 bulan penuh. Bahkan, hadits Nabi Muhammad Saw menyebutkan barangsiapa yang berpuasa di bulan ini dengan dasar iman, ikhlas dan mengharap pahala Allah, maka akan diampuni dosa yang telah lalu.
Di malam hari nya di bulan Ramadhan, juga disyariatkan untuk mengerjakan shalat sunnah tarawih, yang pahalanya juga luar biasa. Sama halnya dengan pahala mengerjakan puasa di siang hari, yang bisa menghapus dosa yang lalun.
Di bulan Ramadhan, amalan kebaikan akan diganjar dengan pahala yang berlipat. Amalan wajib dilipat gandakan dan amalan sunnah diganjar dengan pahala wajib.
Kemudian yang sangat luar biasa pada bulan Ramadhan adalah ada satu malam lebih baik dari pada seribu bulan yaitu Lailatul Qadar. Siapa saja yang mendapat kebaikan malam ini, berarti ia telah berbuat amalan kebaikan lebih baik dari pada seribu bulan.
Lalu, apa saja yang perlu kita persiapkan untuk menghadapi bulan Ramadhan. Setidaknya ada tiga hal yang mesti kita miliki.
1. Siap Fisik dan Mental
Kesiapan fisik atau jasmani adalah hal yang wajib dipersiapkan dan dipelihara. Kesehatan fisik, hal yang utama untuk menghadapi bulan Ramadhan. Contoh, dalam mengerjakan ibadah puasa wajib hukumnya badan kita sehat.
Tentu, bagi yang fisiknya sakit tidak akan maksimal dalam menjalankan ibadah puasa. Bahkan, orang yang sakit dibolehkan untuk tidak berpuasa Ramadhan, asal diqada/diganti pada bulan-bulan di luar Ramadhan.