Lihat ke Halaman Asli

Juan Manullang

Penulis Lepas

ASN Pemprov DKI Jakarta Menolak Jabatan Lebih Tinggi, Kenapa Ya?

Diperbarui: 12 Mei 2021   09:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Foto ilustrasi di Gedung Blok G Balai Kota, Pradita Utama/detik.com

Aneh tapi nyata dimana anak buah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yaitu para Aparatur Sipil Negara (ASN) di Pemprov DKI Jakarta menolak jabatan yang lebih tinggi ketimbang yang mereka emban sekarang. Anies Baswedan pun marah-marah dan kabarnya menjemur para ASN Pemprov DKI Jakarta di depan Gedung Blok G Balai Kota, Jl. Medan Merdeka Selatan (10/5) dikutip dari detik.com.

Anies merasa 239 pejabat non administrator tersebut tidak menjalankan instruksinya karena tidak mendaftar seleksi terbuka jabatan pimpinan tinggi Pratama/eselon 2.

Kenapa ya?

Menjadi pertanyaan, kenapa ya para ASN tersebut tidak mau mendaftar untuk jabatan yang lebih tinggi?. Kabarnya ada 17 jabatan eselon 2 yang dilelang. Dari kondisi ini, kita dapat mengetahui ada yang salah dan aneh.

Berbagai pihak sudah pasti berpikiran, kok jabatan lebih tinggi ditolak?. Kalau penulis menjawab, bisa jadi para ASN tidak mampu dan tidak mau repot dengan tugas dan tanggung jawab sebagai pejabat tinggi di sebuah daerah.

Sudah pasti tugasnya akan banyak dan tanggung jawab besar. Bila tidak bisa diemban maka dampaknya buruk dan akan diberi sanksi maupun teguran-teguran keras.

Tidak semua orang bisa mengemban jabatan yang lebih tinggi. Tidak semua orang mampu menjadi pemimpin. Oleh sebab itu, sangat mungkin para ASN Pemprov DKI Jakarta berpikir demikian.

Atau seorang Anies Baswedan harusnya memotivasi atau mendorong dan siap untuk menjadi guru bagi para ASN yang akan menjadi eselon 2. Dari itu, mereka akan semakin bersemangat menerima tugas dan jabatan itu.

Mengenai Anies marah-marah dan menjemur para ASN seperti kabar diatas, tentu tidak ada pengaruhnya. Persoalannya, memegang jabatan berarti mental harus kuat, cerdas dan siap melakukan gebrakan besar. Kalau dihukum seperti itu sebenarnya tidak ada artinya. Tetap saja, tidak berpengaruh.

Hal penting itu mereka (ASN Pemprov DKI Jakarta) diberi edukasi, pelatihan dan motivasi untuk berani dan siap menerima jabatan lebih tinggi.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline