Lihat ke Halaman Asli

Dua Menlu (RI-Belanda): Bahas Separatis?

Diperbarui: 24 Juni 2015   00:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1395716565113741272

[caption id="attachment_316940" align="aligncenter" width="640" caption="Pertemuan antara Menlu Frans Timmermans dan Menlu Marty M. Natalegawa (ina.indonesia.nl)"][/caption]

Seperti diketahui tiga organisasi separatis Indonesia hingga kini masih bersemayam di Belanda, mereka adalah ASNLF (Aceh-Sumatera National Liberation Front), RMS (Republik Maluku Selatan) dan OPM (Organisasi Papua Merdeka).Namun sayangnya mereka sama sekali tidak terakomodir secara diplomasi oleh Pemerintah Kerajaan Belanda bahkan keberadaannya tidak diakui di negeri kincir angin tersebut.

Hal itulah yang membuat ketiganya ‘memaksa’ UNPO (Unpresented Nation and People Organization) untuk menggelar side event di Geneva, Swiss tentang “Pelanggaran Hak Asasi Manusia di Indonesia” pada tanggal 14 Maret lalu sebagai bentuk perlawanan, baik terhadap Pemerintah Indonesia maupun Pemerintah Kerajaan Belanda dimana mereka tinggal selama ini.

Tidak adanya dukungan dari Pemerintah Kerajaan Belanda terhadap ketiga organisasi separatis tersebut terlihat jelas dari komentar Menlu Belanda Frans Timmermans saat menerima kunjungan Menlu Indonesia Marty M. Natalegawa beserta delegasi di Den Haag, Minggu (23/3) lalu, sebagai berikut :

[caption id="attachment_316942" align="aligncenter" width="455" caption="printscreen akun facebook Frans Timmermans"]

1395716698193304822

[/caption]

Menlu Indonesia datang ke negeri Belanda didampingi oleh Dirjen Multilateral Hasan Kleib, Direktur Eropa Barat Umar Hadi, Kepala BAM Michael Tenne dan Koordinator Fungsi Politik Witjaksono Adji dalam rangka melakukan pertemuan bilateral dengan Menlu Belanda di Buitenlandse Zaken (kementerian luar negeri).

Dalam pertemuan tersebut, baik Menlu Frans Timmermans maupun Menlu Marty M. Natalegawa telah bertukar pikiran menyangkut berbagai perkembangan kerjasama bilateral termasuk situasi regional dan internasional. Adapun hasilnya, kedua negara sepakat untuk terus meningkatkan kerjasama di berbagai bidang dengan lebih intens lagi tanpa harus terpengaruh sedikitpun oleh aksi-aksi dari tiga organisasi separatis tersebut.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline