Lihat ke Halaman Asli

Kongres Harus Gembira

Diperbarui: 21 Januari 2020   17:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

*KONGRES PAN HARUS GEMBIRA*

Oleh : ----Joyo Kasto Wijoyo_____

Kongres adalah forum pengambilan keputusan tertinggi di partai. Setiap 5 tahun sekali kongres diselenggarakan.

Kongres harus menggembirakan, kata Pak Amien Rais. Kongres harus di isi dengan pikiran produktif dan ide revolusioner untuk kemajuan partai. Alangkah indahnya bila itu terjadi.

Tapi saat ini, mengapa menjelang kongres ke-5, hawanya panas.
Ruang publik di isi dengan :
Hujat-menghujat,
Fitnah-memfitnah,
Pukul-memukul,
Sebar hoax tiada henti,
Kamu buruk, aku baik,
Kamu salah, aku benar,
Kamu setan, aku malaikat.

Suasana menjelang kongres kok berbeda.
Banyak kader kader yg katanya militan tapi militansinya buat menyebar hawa NEGATIF dimana-mana : di facebook, di WA group, di twitter, di media cetak dan elektronik.

Rasa kebersamaan mulai luntur,
Soliditas mulai mengendur,
Rasa ke-AKU-an membesar bagai suara guntur.

Semua kondisi itu memang tidak luput dari sikap dan perilaku tokoh-toloh sentral partai. Saling berebut pengaruh dalam berkompetisi di kongres. Fokus mempersiapkan calon ketum masing-masing, abai mempersiapkan materi kongres.

Ketum ZH di hajar bagai sansak tinju,
di bully oleh kader sendiri tanpa ampun,
di fitnah tanpa jeda waktu,

Kursi turun dari 48 ke 44 kursi DPR RI, yang salah itu ZH,
Kursi JATENG dari 8 menjadi 0 kursi DPR RI, yang salah itu ZH,
Uang saksi pemilu cuma sedikit, ada yang kebagian, ada yang tidak, yang salah itu ZH,
Kantor DPP PAN jalan Gatot Subroto yang pada saat verifikasi KPU sudah dipakai, sekarang katanya lahannya ada masalah hukum, yang salah itu ZH,
Dan lain-lain.

Sebagai ketua umum, ZH sudah menerima hal itu sebagai tanggungjawab seorang pemimpin. ZH ikhlas menerima hujatan, hinaan, fitnah, bully, tanpa membalas. Tidak membalas dengan bahasa negatif, tetapi menjelaskan kondisi obyektifnya, apa yang sebenarnya terjadi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline