Lihat ke Halaman Asli

Zahrotul Mujahidah

TERVERIFIKASI

Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Belajar Agama Lagi di Bulan Ramadan (12-13)

Diperbarui: 28 Maret 2024   05:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Membaca Alquran sebagai salah satu cara berdzikir. Ilustrasi: tafsiralquran.id

Kewajiban umat Islam yang pertama kali akan dihisab kelak adalah shalat. Utamanya shalat berjamaah di mana dalam pengerjaannya, dilakukan minimal oleh dua orang, satu menjadi imam sementara lainnya makmum. 

Dari shalat berjamaah ini banyak sekali keutamaannya. 

Pertama, akan dilipatgandakan pahala ibadahnya. Kedua, langkah kaki menuju masjid akan mendapatkan pengampunan dosa dan diangkat derajatnya. Ketiga, mendapatkan pahala shalat yang luar biasa. Keempat, didoakan malaikat serta kelima, diampuni segala desa.

Shalat berjamaah ini menjadi prioritas. Selain itu ada kewajiban umat Islam sebagai manusia yang memiliki kebutuhan yaitu menjelajahi muka bumi. Artinya bumi yang mengandung makna atau rezeki harus diusahakan atau diikhtiarkan oleh manusia.

Setelah umat Islam melaksanakan ibadah shalat, maka diikuti dengan dzikir. Dzikir ini dilakukan dengan urutan tertentu.

Ada tiga pintu kebaikan bagi orang beriman. Pertama, puasa dapat melahirkan kenikmatan berupa digugurkannya dosa-dosa, serta diangkatnya derajat kita. Ujungnya, kita akan diberi kesabaran dan jiwa dermawan.

Berkaitan dengan puasa, maka kita harus menjaga pola makan karena pada dasarnya perut adalah wadah yang buruk(Hadits riwayat Tirmidzi) sehingga kita harus mengendalikan makan, syahwat dan maksiat.

Kedua, sedekah akan memadamkan dosa seperti air yang memadamkan api. Ketiga, shalat malam atau qiyamul lail dapat menghapus kesalahan, mencegah dosa, pengusir penyakit dari tubuh. Hal tersebut sesuai dengan Hadits riwayat Tirmidzi.

Ketika ternyata manusia melakukan dosa maka harus bertaubat dari maksiat yang beranekaragam. 

Taubat dari maksiat yang timbul dari nafsu ingin berkuasa atau isti'laiyyah. Ini memang menjadi kecenderungan manusia. Ketika mendapatkan kedudukan apapun, seringkali lupa kalau jabatan atau kedudukan itu amanah. Bisa saja Allah mengambilnya lagi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline