Lihat ke Halaman Asli

Joni Kardiman

joni_kardiman

Pentingnya Memahami Manajemen Konflik dalam Sebuah Organisasi

Diperbarui: 21 Juli 2021   14:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Makhluk yang paling sempurna dan tertinggi yang diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa adalah manusia. Di dunia ini tidak ada manusia yang sama dan tidak ada manusia yang bisa hidup sendiri. Sehingga dipastikan setiap manusia selalu melekat di dalam dirinya status yang tidak dapat dipisahkan, yaitu makhluk individu dan makhluk sosial.

Manusia sebagai makhluk sosial berarti manusia sebagai bagian dari masyarakat dan kelompok sebuah organisasi. Hal ini karena dalam kehidupan sehari-hari, manusia tidak dapat hidup sendiri atau memenuhi kebutuhannya sendiri.

Meskipun seseorang memiliki kedudukan dan kekayaan, akan tetapi dia selalu membutuhkan manusia lain. Hal ini karena setiap manusia cenderung untuk berkomunikasi, berinteraksi, dan bersosialisasi dengan manusia lainnya. Dan dapat dikatakan bahwa sejak lahir, ia telah disebut makhluk sosial.

Kesadaran seseorang bahwa dirinya sebagai makhluk sosial akan memberikan rasa tanggung jawab untuk melindungi individu yang jauh lebih "lemah" dari pada organisasi sosial yang "besar" dan "kuat". Kehidupan sosial, kebersamaan, baik non formal (masyarakat) maupun dalam bentuk formal (lembaga, pekerjaan) dengan otoritas yang dimilikinya harus melindungi individu yang berada dalam lingkup organisasi tersebut.

Dalam kaitanya dengan interaksi antar manusia tersebut, sebuah konflik adalah sesuatu yang tidak bisa dihindarkan. Adanya perbedaan cara pandang, perbedaan kepentingan, adanya ketidak jelasan tujuan, perbedaan pemahaman pengenai peraturan yang dianut, juga terjadinya perubahan situasi baru merupakan beberapa factor yang menyebabkan terjadinya sebuah konflik.

Dalam suatu organisasi, konflik dapat diartikan sebagai suatu kondisi dimana terdapat perbedaan pendapat atau sesuatu dalam menjalankan tugas untuk menjalankan visi dan misi organisasi. Konflik merupakan hambatan dalam proses pelaksanaan tugas guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Unsur -- unsur terjadinya sebuah konflik diantaranya adalah adanya minimal terdapat 2 aktor, adanya objek yang dipertentangkan dan adanya situasi yang menyebabkan terjadinya konflik tersebut, misalnya aturan dan budaya kerja yang berlaku dalam organisasi tersebut. Ada beberapa ruang lingkup ketika sebuah konflik terjadi. 

Diantara ruang lingkup tersebut antara lain : Konflik antar individu, konflik internal team work, konflik internal organisasi dan konflik eksternal antar organisasi. Semakin luas ruang lingkup, maka konflik tersebut semakin komplek permasalahan dan semakin rumit dalam penyelesaianya.

Dilihat dari tingkatannya, maka konflik bisa dibagi dalam beberapa tingkatan. Yang pertama adalah Tingkat kebijakan, dimana konflik tersebut terjadi karena adanya konflik kepentingan. Tingkatan kedua adalah manajemen pelaksanaan kebijakan, dimana konflik terjadi karena adanya konflik strategi dalam penggunaan strategi. 

Yang ke tiga adalah tingkat pelaksanaan program, yaitu adanya konflik prioritas alokasi sumber daya. Dan yang terakhir adalah konflik pada tingkatan pelaksanaan kegiatan. Dimana pada tingkatan konflik ini adanya konflik tatalaksana dan tatalaksana.

Faktor -- faktor terjadinya sebuah konflik dalam organisasi dapat dikategorikan dalam 3 hal diantara nya adalah skala konflik, lokus konflik dan tingkatan konflik. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline