Lihat ke Halaman Asli

Jonathan Raymond

Ur fav person

Analsis Penyebaran Berita Hoaks di Media Sosial

Diperbarui: 9 April 2021   13:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Perkembangan teknologi komunikasi dan informatika yang begitu pesat, menciptakan berbagai macam fenomena yang terjadi di masyarakat. Perkembangan teknologi yang sangat pesat membuat masyarakat modern dapat dengan mudah mengakses informasi dengan cepat melalui internet. 

Dengan internet dan media sosial kita dapat mengetahui segala sesuatu yang terjadi dengan cepat. Namun seperti koin yang memiliki 2 sisi mata uang,internet juga memberikan dampak negatif dan juga dampak positif. Salah satu dampak negatif dari adanya internet yaitu adanya cybercrime/kejahatan siber.

Cybercrime atau kejahatan siber yang sering kali kita temui di internet atau di sosial media adalah berita hoax. Sering kali, kita tidak menyadari bahwa berita yang kita baca di media sosial atau di internet merupakan berita bohong atau hoax. Untuk itu kita harus teliti dan perlu mengecek kembali suatu informasi atau berita agar valid.

Media penyampaian informasi dapat dilakukan melalui berbagai media sosial seperti Facebook, Twitter, WhatsApp, dan sebagainya. Informasi yang disampaikan maupun diterima melalui media sosial terkadang dapat menimbulkan banyak persepsi bagi orang yang menerima informasi tersebut. 

Persepsi tersebut akan berpengaruh terhadap emosi penerima informasi. Hal tersebut sangat disayangkan apabila informasi yang diterima tidak terbukti kebenarannya, atau diperparah dengan penyebarang informasi bohong atau hoax. Terkadang, informasi yang tidak akurat tersebut sangat mempengaruhi orang untuk berpikiran negatif. 

Persepsi negatif inilah yang menimbulkan dampak lebih banyak misalnya akan timbul fitnah, penyebaran ujaran kebencian menyebabkan ketakutan dan kecemasan, dan dapat juga menimbulkan kerugian materi. Penyebaran berita hoax sering dilakukan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab dan mempunyai tujuan tertentu.

Menurut, Kemenkominfo pada tahun 2017 menyebutkan bahwa ada sekitar 800.000 situs di Indonesia yang telah terindikasi sebagai penyebar informasi palsu. Pada masa pandemi ini banyak sekali kita temui berita – berita mengenai isu Covid – 19 di media sosial. Terdapat 1.096 isu hoaks dan terbagi menjadi 474 topik. Sebaran isu hoaks Covid-19 paling banyak terjadi di Facebook dengan 759 isu. Dari seluruh jumlah itu, Facebook baru menindaklanjuti sebanyak 303 isu. Lalu dilanjutkan oleh twitter, instagram lalu youtube.

Hasil penelitian lain yang dilakukan oleh Mastel pada tahun 2017 menyebutkan bahwa saluran yang banyak digunakan dalam penyebaran hoax adalah situs web, sebesar 34,90%, aplikasi chatting (Whatsapp, Line, Telegram) sebesar 62,80%, dan melalui media sosial (Facebook, Twitter, Instagram, dan Path) yang merupakan media terbanyak digunakan yaitu mencapai 92,40%. Dari 2 data tersebut bisa kita lihat bahwa media sosial cenderung lebih mudah terpapar oleh berita bohong. 

Di Indonesia menurut perusahaan keamanan Symantec dalam Internet Security Threat Report volume 17, Indonesia menempati peringkat 10 sebagai negara dengan aktivitas kejahatan cyber terbanyak sepanjang tahun 2011. Indonesia menyumbang 2,4% kejahatan cyber di dunia. Angka ini naik 1,7% dibanding tahun 2010 lalu di mana Indonesia menempati peringkat 28. Hal ini tak lain disebabkan oleh terus meningkatnya jumlah pengguna internet di Indonesia. 

Apalagi Indonesia masuk lima besar pengguna jejaring sosial terbanyak di dunia. Penjahat cyber kini mulai melirik situs jejaring sosial untuk aksi kejahatan. Dengan modal ‘pertemanan’ dalam jejaring sosial membuat pengguna percaya begitu saja atas link atau konten yang mereka terima dari sesama teman.

Oleh karena itu, kita harus lebih aware lagi dengan berita hoax karena efek dari berita hoax ini sangat besar. Apalagi jika berita – berita hoax ini sampai ke orang – orang yang kurang teredukasi. Dampak dari berita hoax bisa mengadu domba masyarakat bahkan dapat merusak kerukunan dari suatu negara. Biasakan mulai dari sekarang untuk mengecek kebenaran dari sebuah berita yang kita lihat dan jangan mudah untuk terpancing menyebarkan berita – berita yang belum tentu kebenarannya di media sosial anda.

             




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline