Lihat ke Halaman Asli

jody aryono

Konsultan IT dan Developer Sistem Berbasis AI | Assesor LSP Informatika

Sejarah AI: Musim Dingin AI dan Kecewa Dunia Ilmiah

Diperbarui: 10 Juli 2025   07:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Source : AI Image Generated ChatGPT4o Prompt By Jody Aryono

Optimisme yang membumbung tinggi di era 1950--1970 mulai menghadapi realita pahit. Komputer yang dijanjikan akan "secerdas manusia" ternyata masih sangat terbatas.

Muncullah istilah "AI Winter" --- periode ketika harapan terhadap kecerdasan buatan runtuh, dana penelitian dipotong, dan kepercayaan publik menurun drastis.

Mengapa AI Gagal Memenuhi Janji?

Ada beberapa alasan utama mengapa ekspektasi besar itu berujung kekecewaan:

  1. Keterbatasan Komputasi
    Komputer saat itu sangat lambat dan kecil kapasitasnya. Mimpi membuat AI yang kompleks jadi mustahil secara teknis.

  2. Tidak Bisa Generalisasi
    AI hanya bisa menyelesaikan masalah yang sangat spesifik dan terstruktur. Begitu dihadapkan pada situasi baru, sistemnya runtuh.

  3. Kurangnya Data
    Era ini belum memiliki data besar (big data) yang menjadi bahan bakar utama pembelajaran mesin modern.

  4. Janji Berlebihan Peneliti
    Banyak ilmuwan menjanjikan hasil spektakuler dalam waktu singkat. Ketika gagal dipenuhi, pendanaan dari pemerintah dan lembaga swasta pun dihentikan.

Dua Gelombang AI Winter

Terdapat dua periode utama:

  • Gelombang Pertama (1974--1980): Inggris dan AS memangkas besar-besaran proyek AI setelah kecewa dengan hasil yang stagnan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline