Lihat ke Halaman Asli

Bacahan

Seorang Pembaca

Review The Nectar of Pain Karya Najwa Zebian

Diperbarui: 29 Januari 2023   13:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Identitas Buku

Judul                                  : The Nectar of Pain

Penulis                              : Najwa Zebian

Penerjemah                    : Sakdiyah Ma'ruf

Penerbit                           : Gramedia Widiasarana Indonesia (Grasindo)

Tahun Terbit                 : 2022

Jumlah Halaman         : 323 halaman

Siapa sih yang gak pernah terluka? ditinggalkan atau terpaksa meninggalkan orang yang dicintai? Aku rasa, kita semua pasti pernah merasakan sakitnya diabaikan, ditinggalkan, ataupun meninggalkan. Dan gak ada orang yang merasa baik -- baik aja dengan perpisahan, entah yang meninggalkan atau ditinggalkan. Kadang kita gak mau pergi, tapi dipaksa untuk pergi, ya gak nih?. Udah dulu ah galau-galauannya. Kali ini aku mau  mengulas satu buku kumpulan puisi yang membahas tentang luka. Buku yang aku maksud adalah The Nectar of Pain karya Najwa Zebian, penulis Mind Platter. Di dalam buku ini, kita akan menemukan puisi tentang melepaskan, mencoba memaafkan, menerima, hingga kembali mencintai diri sendiri setelah patah hati.

Bahasa yang digunakan penulis sangat mudah dipahami sehingga kita gak akan kebingungan mencari makna. Puisi - puisi dalam buku ini juga terkesan hangat dan mengaduk-aduk emosi pembaca. Ada puisi yang akan membuat kita mengepalkan tangan karena kesal mengingat luka lama, ada puisi yang akan membuat kita mengangguk dan berkata, "kayaknya aku harus gini, nih," dan ada puisi yang akan membuat kita tersenyum serta mencoba mengikhlaskan semua yang telah terjadi. Puisi - puisi tersebut gak cuma ditujukan untuk kita yang sedang terluka, loh, tapi juga untuk mereka yang sudah menyakiti kita. Jadi, ada beberapa tulisan yang seolah menyuarakan isi hati kita ke orang yang telah menorehkan luka, contohnya dalam puisi yang berjudul Tahukah Kau?. Singkatnya, saat membaca buku ini, kita akan dibawa untuk melihat, merenungi, dan memeluk luka-luka yang pernah atau sedang kita rasakan.

Melalui The Nectar of Pain, penulis ingin menyampaikan bahwa jangan sampai luka-luka yang kita rasakan membuat kita menjadi manusia yang buruk. Sebaliknya, luka-luka itu seharusnya menjadikan kita sebagai manusia yang lebih baik, lebih menghargai orang-orang yang ada di hidup kita. Sebuah pesan yang begitu dalam.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline