Lihat ke Halaman Asli

Unipolar dalam Tatanan Negara Internasional

Diperbarui: 30 Oktober 2019   11:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Dalam mengatur hubungan antar negara disertai kerjasama yang berlangsung antar berbagai negara di dunia. Terdapat sistem polaritas Internasional  yang mana di dalamnya hanya terdapat satu negara yang berkuasa dan tidak dapat di tandingi kekuataanya di masa tersebut , disebut sebagai sistem Unipolar.

Karena satu negara tersebut adalah negara yang dianggap  paling kuat, mampu  dan berpengaruh di dunia,  ia juga melancarkan hegemoninya terhadap negara negara lain sehingga iadianggap sanggup untuk menentukan jalannya Sistem Internasional yang sedang berlangsung dalam tatanan dunia. Ia merupakan salah satu aktor yang memiliki pengaruh besar dalam terbentuknya kebijakan di sistem internasional, dan otomatis konsentrasi satu kekuatan hanya pada satu kutub tersebut.

 Unipolar dianggap erat kaitannya dengan Teori Hegemoni. Di dalam Teori tersebut disebutkan jika hegemoni adalah sistem yang stabil karena adanya keuntungan yang diperoleh oleh negara adikuasa yang dominan, berpengaruh besar dalam sistem internasional.

Teori tersebut akhirnya banyak dilawan oleh kaum Neorealis karena, walaupun hegemoni dapat mengkontrol terjadinya suatu perang namun, ia juga dapat memunculkan faktor baru yang dapat menjadi pertentangan antar negara.

Contohnya seperti peristiwa perang teluk tahun 1991, banyak negara yang cemas akan sistem internasional yang menjadi Unipolar, karena tidak adanya kekuatan yang dapat mengimbangi kekuatan Amerika Serikat. Peristiwa tersebut berlangsung pada Amerika Serikat Setelah perang dingin.

Namun jika kita tinjau dari kelebihan sistem Unipolar ini dapat kita lihat bahwa jika ada satu kekuatan hegemoni yang berlaku di dunia maka akan lebih mudah untuk mengatur Sistem karena hanya ada satu pihak yang lebih dominan, bisa diperkirakan dengan kemungkinan  takkan ada pertentangan karena satu negara ini telah menguasai seluruh sistem yang ada. Tetapi, hegemoni absolut ini tidak mudah terjadi karena pastinya akan terus muncul berbagai kekuatan baru serta aliansi baru yang menentang dan menjadikan sistem internasional kembali tidak stabil karena manusia akan terus berkembang dari seiring berjalannya zaman dan sifat manusia yang tidak puas akan suatu hal yang ia capai.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline