Lihat ke Halaman Asli

hasran wirayudha

welcome to my imagination

Ustaz Somad Dianggap Hina Salib dan Patung

Diperbarui: 19 Agustus 2019   11:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber gambar : dutaislam.com

Kabar tidak mengenakkan datang dari ulama karismatik yang hingga saat ini saya hormati dan ikuti yaitu Ustadz Abdul Somad, saya selalu mengikuti pengajian beliau baik secara langsung maupun via media seperti youtube, banyak pelajaran tentang agama islam yang telah saya peroleh dan pahami dari pengajian beliau. 

Namun sangat disayangkan ketika saya membaca sebuah berita tentang ustadz Somad yang disebut menista agama kristen dan katolik dengan menyebut kalau salib dan patung sesembahan mereka didiami jin kafir berawal dari pertanyaan salah satu jemaah yang disampaikan melalui secarik kertas yang berbunyi " apa sebabnya ustadz, kalau saya menengok salib, menggigil hati saya?" 

Pertanyaan itu langsung dijawab " Setan" kemudian jawaban itu dilanjutkan dengan menyebut kalau salib didiami jin kafir karena patung yang tergantung di situ, begitu juga dengan lambah + pada ambulan yang merupakan lambang kafir.

Mendengar apa yang disampaikan UAS, sontak saja masyarakat khususnya yang beragama kristen dan katolik tersinggung dan menyebut kalau ucapan UAS merupakan penistaan terhadap simbol keagamaan mereka (salib), selain umat kristen.

Ada juga kaum muslim yang juga berpendapat serupa bahwa dalam agama islam tidak diperbolehkan menghina agama lain, dan saya cenderung termasuk dalam orang yang sangat menyayangkan pernyataan itu keluar dari seoarang ulama yang memiliki tingkat ilmu agama islam yang lebih tinggi dibandingkan dengan saya.

Saya meyakini bahwa agama islam adalah agama yang paling benar dan menjadi agama rahmatan lil a'lamin, agama yang membawa rahmat bagi semesta, agama yang membawa kedamaian universal, dan agama yang terhormat tanpa harus merendahkan atau menghina agama lainnya seperti yang tertuang dalam Kitab suci umat islam yang menjadi dasar hukum bagi penganutnya yaitu AL Qur'an :

 "Dan janganlah kamu memaki sembahan-sembahan yang mereka sembah selain Allah, karena mereka nanti akan memaki Allah dengan melampaui batas tanpa pengetahuan. Demikianlah Kami jadikan setiap umat menganggap baik pekerjaan mereka. Kemudian kepada Tuhan merekalah kembali mereka, lalu Dia memberitakan kepada mereka apa yang dahulu mereka kerjakan." (Qs al-An'am : 108) 

Pada zaman Rasullullah umat islam mencaci maki dan menghina berhala-berhala sesembahan kaum quraish, akibatnya kaum quraish membalas caci maki atau penghinaan itu dengan mengolok-olok agama islam sehingga menimbulkan pertikaian.

Kemudian turunlah surat Al-An'am ayat 108 tersebut yang melarang rasullullah dan umat islam mencaci maki, menghina, atau mengolok-olok sesembahan kaum quraish, meskipun mengandung kemaslahatan.

Seperti kita ketahui bahwa hukum yang ada dalam Al Qur'an bersifat mutlak dan tidak berubah hingga hari kiamat, yang artinya apa yang Allah SWT larang melalui surat Al-An'am ayat 108, tetap berlaku hingga sekarang dan bagi yang melanggarnya tentulah akan mendapatkan dosa. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline