Lihat ke Halaman Asli

[Kreanova] Basmi Hama Tanpa Pestisida Alami atau Sintetis Pada Tanaman Padi, Jagung, Kedelai? Pakai Cara ini Terbukti berhasil !

Diperbarui: 28 November 2021   21:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

statik.tempo.co

Seperti yang kita ketahui hingga saat ini serangan organisme pengganggu tanaman (OPT) hingga saat ini masih merupakan masalah utama yang membatasi produksi tanaman pangan terutama untuk daerah-daerah yang mempunyai iklim tropis khususnya daerah endemik OPT Pangan.  

Akan tetapi saat ini para pelaku di industri pertanian masih menggunakan pestisida sintetik dalam pengendalian OPT yang mempunyai resiko besar karena dapat menyebabkan resistensi, resusgensi, pencemaran lingkungan, musnahnya musuh alami, timbulnya residu pestisida dalam tanam dan sebagainya.

Saat ini para peneliti telah mengembangkan Agen Pengendali Hayati (APH) dalam pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT). 

Menurut Cook and Baker (1989) pengendalian hayati (biological control) adalah pengurangan jumlah inokulum atau aktivitas produksi penyakit (deases producing-activity) dari patogen yang disebabkan oleh satu atau beberapa organisme. Menurut Sunarno (2016) menyatakan bahwa pengendalian hayati adalah pengendalian OPT dengan cara biologi, yaitu dengan memanfaatkan musuh-musuh alaminya (agen pengendali hayati).

Beberapa keuntungan dalam pengendalian hayati adalah:

  • Tingkat keberhasilan tinggi
  • Dapat bekerja dengan sendirinya
  • Sedikit sekali yang diketahui berbahaya terhadap manusia dan lingkungan
  • Dapat berproduksi dengan cepat
  • Mempunyai daya cari yang tingi (kemampuan mencari inang yang sangat tinggi)
  • Bisa beradaptasi sekalipun populasi inang sangat rendah
  • Belum ada data yang menunjukkan ada resistensi inang terhadap musuh alami (walaupun hal ini mungkin bisa terjadi)

Menurut Eko Yulianto (2014) dalam penelitiannya mengenai Potensi Beberapa Jamur Agen Antagonis dalam Menghambat Patogen Fusarium sp. Pada tanaman Jagung (Zea mays L.)

www.semanticscholar.org

Berdasarkan hasil penelitian diatas terlihat bahwa jamur Trichoderma sp ternyata mempunyai daya hambat paling tinggi terhadap patogen Fusarium sp yaitu sebesr 72,20%. Hal ini dikarenakan jamur Trichoderma sp. Menghasilkan sejumlah besar enzim ekstraseluler seperti selulase,glukanase dan kitinase yang bertanggung jawab terhadap lisis selulosa dan glukan pada dinding hifa dan oospora patogen.

Berikut beberapa jenis Agen Pengendali Hayati serta menfaatnya dalam pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT):

1. Cendawa Beauveria bassina

OPT Sasaran: Walang sangit, wereng batang coklat, Penggerek batang, belalang, kepinding

1-61a38e8306310e61d7001fe2.jpg

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline