Lihat ke Halaman Asli

Jeffry Kurniawan

Pecandu Ilmu

Benang Merah Ideologi Kanan Antara Aristoteles, Thomas Aquinas, dan Marthin Luther

Diperbarui: 30 Agustus 2020   09:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

kashmirobserver.net

Aristoteles 384 SM-322 SM

Sumber Foto, thestandnews.com

Ide Aristoteles adalah pendekatan rasional yang senantiasa melandasi karyanya. Hal ini tercermin dalam tulisan Aristoteles yakni setiap segi kehidupan manusia atau masyarakat selalu terbuka untuk obyek pemikiran dan analisa.

Menurutnya, alam semesta tidaklah dikendalikan oleh serba kebetulan, oleh magi, oleh keinginan tak terjajaki kehendak dewa yang terduga melainkan tingkah laku alam semesta itu tunduk pada hukum-hukum rasional.

Aristoteles merupakan filsuf orisinal, Aristoteles penyumbang utama dalam tiap bidang penting filsafat spekulatif, Aristoteles menulis tentang etika dan metafisika, psikologi, ekonomi, teologi, politik, retorika, keindahan, pendidikan, puisi, adat-istiadat orang terbelakang dan konstitusi Athena.

Beberapa ide Aristoteles kelihatan reaksioner apabila diukur dengan kacamata sekarang. Misalnya, Aristoteles mendukung perbudakan karena dianggapnya sejalan dengan garis hukum alam dan dia percaya kerendahan martabat wanita ketimbang laki-laki. Negara yang ideal menurutnya yaitu berbentuk polis atau city state bersifat demokrasi. 

Thomas Aquinas 1225-1274

Sumber Foto, www.britannica.com

Thomas Aquinas masyhur karena tulisan-tulisan teologinya, khusus tulisan Summa Theologia-nya yang mempunyai bobot kuasa terbesar dalam doktrin teologi Katolik yang pernah ada. Sebagian tulisan-tulisan Aquinas berisikan masalah abstrak dan metafisika yang awam tidak melihat makna praktisnya.

Thomas Aquinas mempermasalahkan soal-soal etika. Pola pikir filosofis Thomas Aquinas tampak dalam dua hal, yaitu metode skolastik dan analisa falsafatinya. Unsur-unsur tersebut adalah Lectio (kuliah) dan disputatio (debat dialektis) yakni metode yang meliputi debat dialektis tentang masalah-masalah yang ditemukan dalam teks.

Pandangan Aquinas mengandung dua implikasi. Pertama, Aquinas menganggap penting filsafat Aristoteles karena filsafat Aristoteles digunakan sebagai alat untuk membuat sistematisasi, definisi, dan merumuskan argumen-argumen mengenai ajaran-ajaran iman tertentu secara logis. Kedua, teologi adalah suatu bingkai dasar untuk memahami pemikiran filosofis dari Aquinas. Bentuk negara yang ideal menurutnya yaitu berbentuk monarki hierarki.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline