Lihat ke Halaman Asli

Deden Karna Subrata

Menulis artikel merupakan kesenangan, saya tulis setiap peristiwa berdasarkan sudut pandang saya, semoga tulisan tulisan saya yang saya share ke Kompasiana dapat memberikan manfaat.

Dedi Mulyadi Penyambung Lidah Si Miskin

Diperbarui: 31 Agustus 2017   12:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok.pribadi

FILOSOFI BERKARYA DENGAN RASA

 BERKARYA, pada apapun yang kusaksikan dan  kunikmati, berkarya menjadi utopi hangat dalam perjalananku, maka tiada  kata lain yang pantas keluar dari mulutku ini selain syukur, bersyukur  atas segala yang terjadi dalam keseharianku saat ini. Dan sinar rembulan  pun menyeruak dalam pekat malam, mengerling di kejauhan.

 RASA, ada  yang tak boleh hilang dengan ini. Tidak karna terjebak romansa nuansa  tapi sejatinya adalah hal yang sangat prinsipil akan sebuah pilihan,  pilihan atas konstruksi "kapital" dan konstruksi "sosial". Biar pundi ku  tak berisi penuh selama "rasa" menjadi bagiannya, lebih indah dibanding  pundi terisi penuh tapi tak tercecap "rasa".

Ketika masyarakat kurang  mampu merasa terwakili oleh sosok Kang Dedi Mulyadi, bukan terwakili  karena kesederhanaan Kang Dedi dalam cara berpakaian, tetapi sepertinya  masyarakat kecil yang hidup beralaskan tanah dirumahnya, masyarakat yang  untuk sekedar makan saja harus memungut sampah, masyarakat yang  kebingungan karena keluarganya sedang menderita sakit, meski sekup  wilayahnya baru di sekitar Purwakarta sekarang agak meluas sebagian Jawa  Barat, tapi masyarakat pinggiran yang hidup dalam kemiskinan merasa  diperhatikan oleh Kang Dedi Mulyadi. Kalau Bung Karno memposisikan  dirinya sebagai penyambung lidah rakyak Indonesia, Kang Dedi tidaklah  berlebihan kalau disebut penyambung lidah simiskin.

Kang Dedi telah  memanfaatnya fasilitasnya sebagai Bupati Purwakarta untuk menolong kaum  kaum lemah, hanya Kang Dedi pejabat yang berani bilang rumah pribadi  saya masih bisa di jual untuk biaya perawatannya jangan takut engga saya  bayar ya.ditambah lagi posisi Kang Dedi sekarang menjadi Ketua DPD I  Golkar Jawa Barat, posisi ini pun telah dimanfaatkan Kang Dedi untuk  membantu sesama, hampir semua pelantikan pengurus Golkar di daerah  tingkat II di Jawa Barat, atas gagasan Kang Dedi Mulyadi tidak di hotel  hotel mewah, tetapi dirumah rumah warga yang dalam himpitan kesulitan  ekonomi.

 Saya tahu persis  bagaimana Kang Dedi jika di rumah, kemewahan hidup sebagai bupati dengan  segala fasilitas seperti tidak pernah dinikmati, jika ada pejabat yang  tidak pernah liburan ke luar negeri dengan dalih kunjungan dinas atau  apa saja itulah Kang Dedi.

 Kalau di rumah menunjukan kegelisahan  sampai larut malam telepon sana sini. sms sana sini hanya sekedar  menampung atau mengecek pengaduan dan keluhan warganya, mana yang bisa  ditindak lanjuti segera, pejabat mana yang harus di tegur berdasarkan  pengaduan. Disisi lain kebijakan kebijakan kebijakan yang dibuat benar  benar atas hasil kajian Kang Dedi untuk mensejahtrakan rakyat entah itu  kebijakan jangka pendek maupun kebijakan jangka panjang. Kebijakan yang  sangat bermanfaat yang membuat iri penduduk daerah lain itu yaitu  pengobatan dan perawatan gratis bagi warga Purwakarta mau kaya raya mau  miskin asal mau dirawat di kelas 3 dan biaya pendidikan gratis dari SD  sampai SLTA. itulah sosok KI Sunda, masih banyak sisi kebaiknya yang  patut kita jadikan motivasi dan pembelajaran diri. (DKS)

#dedimulyadi7abar1




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline