Lihat ke Halaman Asli

Jandris_Sky

TERVERIFIKASI

Kompasianer Terpopuler 2024

Memaafkan dengan Kesadaran dan Keikhlasan: Refleksi Diri di Hari Lebaran

Diperbarui: 31 Maret 2025   11:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Memaafkan adalah tentang melepaskan beban negatif yang kita simpan di dalam hati. (sumber foto: Freepik/pinterest)

Memaafkan dengan Kesadaran dan Keikhlasan: Refleksi Diri di Hari Lebaran

Lebaran bukan hanya tentang berkumpul bersama keluarga, menyantap hidangan khas, atau saling mengirimkan ucapan selamat. 

Lebaran 2025 merupakan momen istimewa untuk merefleksikan diri, meresapi makna memaafkan, dan melepaskan beban masa lalu. 

Namun, sejatinya, memaafkan bukanlah sesuatu yang dilakukan karena tekanan sosial atau demi kepentingan orang lain. 

Memaafkan harus datang dari kesadaran dan keikhlasan, agar membawa ketenangan sejati.

Mengapa Memaafkan Begitu Sulit?

Banyak dari kita merasa sulit untuk memaafkan, terutama jika luka yang ditinggalkan begitu dalam. 

Ada kalanya kita berpikir bahwa dengan menyimpan rasa sakit, kita menjaga harga diri dan membiarkan orang yang menyakiti kita memahami kesalahannya.

Namun, sering kali, yang terjadi justru sebaliknya. 

Kebencian dan dendam hanya akan membebani pikiran, membuat kita sulit menikmati hidup dengan damai.

Dalam suasana Lebaran, banyak orang merasa terbebani oleh keharusan meminta dan memberi maaf. 

Kadang, memaafkan dilakukan hanya karena norma sosial atau tekanan keluarga. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline