Lihat ke Halaman Asli

James Mansula

Teaching is Passion, is not a Job

Virus Corona, Sepak Bola, dan Liverpool

Diperbarui: 2 Juli 2020   06:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://www.instagram.com/p/B6WVCItlUeO/?hl=id

Pandemik virus corona atau Covid-19 betul-betul memporak-porandakan dunia. Virus ini menyebar dengan cepat ke berbagai belahan dunia. Lonjakan pasien yang terjangkit virus Covid-19 semakin tak terkendali. Jumlah pasien yang meninggal juga semakin meningkat dari waktu ke waktu.

Menurut data dari Worldometers.info hari ini (31/3/2020) pukul 13.00 WIB, penyebaran virus corona sudah mencapai 203 negara dan 2 kapal Internasional (Diamond Princess yang bersandar di Yokohama, Jepang dan Kapal pesiar Holland America's MS Zaandam) yang terjangkit virus corona.

Jumlah pasien yang terinfeksi Covid-19 sebanyak 785.825, dengan jumlah kematian 37.825 dan pasien yang dinyatakan sembuh sebanyak 165.659. Dari jumlah 784.381 kasus tersebut, Eropa menjadi Benua penyumbang kasus Covid-19 terbanyak yakni berturut-turut Itali dengan 101.739 kasus, Spanyol 87.956 kasus, Jerman 66.885 kasus, Perancis 44.550, Inggris 22.141 kasus, Swiss 15.922 kasus, Belgia 11.899 kasus, Belanda 11.750, Austria 9.618 kasus, , Portugal 6.408 kasus, Norwegia 4.462 kasus, Swedia 4.028 kasus, Ceko 3.001, Irlandia 2.910 kasus, Denmark 2.577 kasus, Rumania 2.109 kasus, Polandia 2.055 kasus, Rusia 1.836 kasus, Finlandia 1.355 kasus dan Yunani 1.212 kasus. Negara Itali juga mencatat kasus kematian tertinggi di dunia akibat Covid-19  mencapai 11.591 kasus.

Akibat pandemik Covid-19 yang semakin mengkhawatirkan, sebagian Negara di Eropa yang terinfeksi memberlakukan kebijakan lockdown guna membatasi penyebaran virus ini. 

Negara-negara tersebut antara lain Itali, Irlandia, Spanyol, Polandia, Denmark, Perancis, Belgia dan Inggris. Lockdown menjadi pilihan terbaik oleh beberapa Negara terjangkit virus Corona karena penyebarannya yang begitu cepat dan tak terkendali. 

Dengan peneparan lockdown, akses keluar masuk Negara atau wilayah tersebut akan ditutup karena kondisi darurat. Warganya hanya diizinkan keluar rumah untuk keperluan mendesak seperti urusan kesehatan atau membeli kebutuhan bahan makanan. 

Bank, Pasar, Apotik dan Rumah Sakit tetap dibuka untuk keperluan warga tetapi dengan jumlah pengunjung yang dibatasi. Sebagian Negara juga memberlakukan jam malam, menutup bioskop, museum, restoran, bar, tempat ibadah, kasino dan tempat-tempat yang dianggap tidak mendesak. Sekolah diliburkan, pelarangan kegiatan pengumpulan massa dan social distancing diterapkan.

Kebijakan lockdown pandemi Covid-19 yang diterapkan oleh beberapa Negara ini, turut mempengaruhi dunia sepak bola. Sebut saja yang paling dekat adalah UEFA Euro 2020 (Piala Eropa 2020) yang rencananya akan dilaksanakan di 12 negara pada 12 Juni-12 Juli 2020 ditunda ke tahun depan, tepatnya pada 11 Juni -- 11 Juli 2021. 



Liga-liga top di Eropa juga terpaksa dihentikan sementara guna keselamatan manusia, kecuali Liga Belarus yang masih berlansung. Itali menjadi yang pertama menghentikan seluruh kompetisi liganya pada 9 Maret karena pandemik virus corona. Selanjutnya menyusul Spanyol dan Belanda pada 12 Maret, serta Prancis, Jerman dan Inggris pada keesokan harinya.

Seiring berjalannya waktu, wabah virus corona semakin memprihatinkan. Pada Kamis, 26 Maret 2020, Federasi sepak bola Inggris (FA) mengambil langkah tegas dengan membatalkan musim kompetisi 2019-2020 di divisi non-liga atau dari kasta ketujuh ke bawah tanpa juara (promosi) dan degradasi akibat pandemi virus corona. 

Sementara enam liga kasta teratas seperti Premier League, Championship, League One, League Two, National League serta National League North dan National League South masih dalam pembahasan lanjutan. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline