Beberapa saat lalu provinsi Lampung menjadi sorotan masyarakat Indonesia karena pembangunan jalanan yang dikatakan cukup buruk. Pemicu utama permasalahan ini terangkat adalah dari akun media sosial Tik tok yang memiliki username @aubimax reborn. Dalam video yang dibuat oleh Bima terdapat beberapa kalimat kritik untuk pemerintah provinsi Lampung. Pada video yang dibuat oleh Bima ia mengatakan bahwa provinsi Lampung memiliki fasilitas jalanan yang sangat buruk dan beliau mengkritik anggaran pemerintah daerah provinsi Lampung lari kemana. Menurutnya secara garis teritorial provinsi Lampung termasuk provinsi yang lebih dekat dari ibukota namun dari segi pembangunan provinsi Lampung sangatlah jauh dibandingkan ibukota Jakarta.
Berdasarkan kritikan yang dibuat oleh Bima dan diposting pada akun media sosial tik tok nya membuat warganet geram dengan pemerintah provinsi Lampung. Seperti yang diketahui provinsi Lampung merupakan provinsi yang sejahtera dan memiliki tanah yang subur. Terdapat beberapa perusahaan internasional baik yang bergerak dalam bidang pangan, industri garmen, wisata dan batubara. Apabila dari segi pembangunan perusahaan Lampung dapat dikatakan sebagai kota industri dan kota wisata tetapi banyak masyarakat yang enggan ke sana akibat akses yang kurang baik untuk dilewati.
Dari hal tersebut warganet baik dari masyarakat provinsi Lampung ataupun masyarakat di luar provinsi Lampung ikut mengkritik dan ikut memberikan bukti nyata bahwa pembangunan jalanan yang ada di provinsi Lampung sangatlah buruk. Banyak video yang diupload oleh warganet menunjukkan situasi dan kondisi jalanan di wilayah provinsi Lampung. Bahkan sekelas jalan raya besar yang menghubungkan antara provinsi Lampung dengan provinsi Palembang juga mengalami pembangunan yang buruk.
Tak heran jika banyak masyarakat yang sering mengalami kecelakaan akibat rusaknya jalan dan banyak kendaraan yang mengalami kerusakan setelah melewati jalan raya di provinsi Lampung.
Akibat kritikan dari beberapa warga net pemerintah provinsi Lampung merespon kritikan tersebut. Pemerintah provinsi Lampung belum mengakui kinerja yang dilakukannya itu salah menurutnya pembangunan jalanan itu perlu penelaahan yang mendalam.