Lihat ke Halaman Asli

Jagat Alit

Konten Kreator

Habis Sudah

Diperbarui: 18 November 2021   12:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di pertengahan November ini

Ketika hujan berkali-kali turun menyelinap di antara hangatnya selimut di malam-malam yang sepi

Membawa irama denting yang memukuli atap dan talang yang membawa hujan jatuh berderai melalui rangkuman bilah hati yang kecut tidak bisa lelap menyantap mimpi yang penuh sengkarut


Hanya tinggalkan sisa-sisa resah yang tergolek lemah rapuh tidak berdaya nan purna

Dan, sepasang netra ini hanya mampu menjadi saksi ketika rembulan mati tertusuk ranting daun Kemboja, 

bersama beberapa helai daun keringnya jatuh berpelukan dengan kelopak bunga warna merah muda pucat merana.

Aku tidak bisa apa-apa

Hanya gugu kelu menyesapi November yang terus melaju meninggalkan purnama muda yang mati.

Di pertengahan November yang basah ini

Embun menguyupi palung hatiku yang kemarin penuh darah merah mati

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline