Lihat ke Halaman Asli

Erkata Yandri

Praktisi di bidang Management Productivity-Industry, peneliti Pusat Kajian Energi dan pengajar bidang Efisiensi Energi dan Energi Terbarukan pada Sekolah Pascasarjana, Energi Terbarukan, Universitas Darma Persada, Jakarta.

Mengejar Janji Jenderal Andika

Diperbarui: 20 Februari 2022   14:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa. Senin, (9/8/2021).(Dispenad via KOMPAS.com)

Jenderal Andika Perkasa sudah resmi menjadi Panglima TNI. Presiden Joko Widodo telah melantiknya di Istana Negara siang ini. Jenderal Andika menggantikan Marsekal Hadi Tjahjanto yang segera memasuki masa pensiun di bulan November 2021 ini.

Ini merupakan tulisan saya yang pertama tentang Jenderal Andika dan TNI. Juga, idea pertama yang keluar dari sebuah lapak diskusi baru. Saya diundang untuk bergabung di sana. Isinya teman-teman SMA saya semua. 

Kebetulan di sana ada seorang mantan jurnalis senior di sebuah media elektronik nasional. Teman jurnalis media elektronik yang di Bintan itu juga ada di sini. Ada lagi beberapa yang juga senang berinteraksi dan berdiskusi. Yang jelas, kami semuanya “ngaku-ngaku” kalau sukanya "ngopi-ngopi".

Terus terang, tidak pernah terpikirkan sebelumnya kalau soal TNI ini menjadi idea tulisan saya. Bukan saya takut ataupun alergi dengan TNI loh ya. Nehi! Bukan itu! Ini lebih kepada kompetensi saya yang memang tidak di sini. Saya kurang pede kalau menulis sesuatu yang kurang saya kuasai. Takut nanti ada pihak yang dirugikan. 

Tetapi, demi rasa support saya dengan Jenderal Andika yang dipilih Presiden dan disetujui oleh DPR itu, maka saya beranikan saja untuk menyampaikan opini ini. Mudah-mudahan dibaca dan menjadi pertimbangan nantinya. Saya pikir, itulah salah satu kontribusi saya sebagai warga negara di republik tercinta ini.

Awalnya itu hanya postingan dari teman saya yang jurnalis itu. Saya buka tautannya dan dibacalah. Wuih, menarik sekali ini! Dalam penyampaian visi misinya dalam uji kelayakan dan kepatutan sebagai calon Panglima TNI di Komisi I DPR, Sabtu (6/11). Ada 8 point rencana kerja yang disampaikan Jenderal Andika.

Pertama, Melaksanakan tugas sesuai UU. Kedua, Meningkatkan pengaman perbatasan. Ketiga, Meningkatkan kesiapsiagaan satuan TNI. Keempat, Peningkatan operasional siber. Kelima, Peningkatan interoperobilitas trimatra terpadu. Keenam, Sinergitas intelijen di wilayah konflik. Ketujuh, Integrasi penataan organisasi TNI. Kedelapan, Reaktualisasi peran diplomasi militer.

Salut! Menarik sekali! Luar biasa! Kalau mengacu pemaparan visi-misinya ini, saya acungkan jempol dulu deh untuk Jenderal Andika. Dia benar-benar seorang Jenderal! Nah, ada yang menarik di saat pemaparan itu. 

Soal adanya rencana Jenderal Andika untuk mengurangi atau menarik para Jenderal TNI dari jabatan Sipil. Saya pikir, mungkin rencana ini masuk ke tujuh di atas. Dalam uraiannya itu, Jenderal Andika mengaku tak ingin militer mengambil tugas lembaga atau kementerian lain dan tetap berpegang pada perundangan.

Banyak pertanyaan soal ini sebenarnya. Tetapi saya coba fokuskan dengan 1 pertanyaan saja, “Seberapa seriuskah sebenarnya Jenderal Andika untuk mewujudkan rencananya itu?” Sebelum menjawab pertanyaan itu, mungkin perlu kita bahas dulu sedikit, kira-kira apa yang menjadi dasar dari permasalahan tugas atau jabatan sipil tersebut yang ditempati oleh TNI saat ini. Ya, paling tidak, kita tahulah dasar dari permasalahan yang kita bahas saat ini.

Pertama, soal disiplin. Lebih tepatnya ini mungkin soal pembenahan instansi. Sudah hal biasa, kadang sipil itu disiplinnya juga dianggap payah. Susah payah kalau untuk mengajak Sipil disiplin. Mungkin menerapkan disiplin ini tujuannya pertama. Disiplin dan ketegasan kalangan militer, apalagi sudah ada bintang di pundaknya, secara tidak langsung ikut mempengaruhi disiplin di institusi dia ditugaskan. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline